Surabaya (KN) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya Erick Reginal tahalele mendesak Walikota Surabaya untuk segera mengisi jabatan strategis dengan pejabat definitif. Desakan ini disampaikan Erick terkait masih banyaknya pejabat strategis di Pemkot Surabaya yang dijabat Plt.
Menurut Erick, kondisi itu sangat memprihatinkan karena selain mengganggu kinerja dari setiap SKPD, dipertahankanya Plt itu juga bukti kalau di Pemkot Surabaya krisis kepemimpinan.
Dengan kondisi itu harusnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini segera menegaskan dan mengambil sikap untuk menunjuk dan memilih pejabat definitif di dinas-dinas atau SKPD yang masih dipimpin seorang Plt
Dia mencontohkan, sangat tidak mungkin seorang asisten harus merangkap jabatan sebagai Kasatpol PP kemudian kinerjanya dituntut maksimal. Kalau kondisi itu tidak segera disikapi oleh Walikota maka akan sangat disayangkan dan mengganggu proses pemerintahan di Surabaya
Sementara Kepala badan Kepegawaian Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin, saat dikonfirmasi tentang Plt mengatakan dia masih akan berkoordinas/ untuk membahas masalah it
Tentang kapan para pejabat Plt tersebut akan diganti pejabat definitif, Yayuk mengatakan semua itu akan dibahas dalam rapat dan tidak bisa disampaikan secara terbuka karena hal ini jadi bagian dari rahasia jabatan
Beberapa pejabat Pemkot Surabaya yang masuk dalam daftar Pelaksana Tugas diantaranyam, Eddie Plt Dishub Surabaya, dr Esti martiana Rahmi Kadinkes yang merangkap menjabat Plt Dirut RS Soewandi, Anton Terayuda Plt Kadispenduk Capi dan Catatan Sipil, M Taswin Asisten III merangkap menjabat Plt Kadis Pendidikan, Muhklas Udin Asisten II merangkap menjabat Plt Asisten IV, Hadi Siswanto Anwar Asisten I yang juga merangkap jabatan sebagai Plt Kasatpol PP.
Selain itu, beberapa pejabat yang sudah pensiun juga tetap dipertahankan dengan diperpanjang jabatanya. Diantaranya, M Faruk Kepala Dinas PMK dan Kepala Ispektorat Pemkot Surabaya Imam Sugondo. Ada apa dibaslik semua itu, mengapa orang-orang yang sudah pensiun tetap dipertahanya. Hal ini yang patus dipertanyakan, apakah di Pemkot benar krisis kepemimpinan atau sesuatu dibalik semua itu?. (anto)
Foto : Erick Reginal tahalele