Jakarta, mediakorannusantara.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menugaskan Perum DAMRI untuk mengoperasikan 24 unit armada bus perintis jenis microbus melalui di Denpasar, Bali.
Plt. Sekretaris Perusahaan DAMRI Siti Inda Suri menympaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepercayaan tersebut.
Khusus untuk wilayah Bali, beberapa rute perintis yang dilayani oleh DAMRI:
1. Terminal Bangli – Songan, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000, dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00 – 15.00 WITA;
2. Terminal Bangli – Tejakula, tarif yang dikenakan sebesar Rp10.000, dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00 – 14.00 WITA;
3. Terminal Bangli – Catur, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000, dan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 07.00 – 10.00 WITA;
4. Tenten – Desa Terunyan, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000, dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00 – 09.00 WITA;
5. Bayunggede – Desa Terunyan, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000, dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00 hingga 09.00 WITA.
6. Suana-Ped, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000 dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, dan 14.00 WITA;
7. Batununggul – Batumadeg, tarif yang dikenakan sebesar Rp10.000 dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, dan 14.00 WITA.
8. Junggut Batu – Lembongan, tarif yang dikenakan sebesar Rp10.000, dengan jadwal keberangkatan setiap hari, yaitu pukul 06.00 hingga 09.00 WITA.
“Layanan perintis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat di wilayah 3TP. Tersedianya transportasi sangat menunjang aktivitas masyarakat yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik regional maupun nasional,” kata Siti Inda Suri Rabu (2/3/2022).
Berdasarkan data databoks pada 2021, luas daratan Provinsi Bali sebesar 5.780,06 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk sebanyak 4,27 juta. DAMRI perintis ini hadir sebagai solusi transportasi di area-area yang masih terisolasi untuk dapat meningkatkan mobilitas dan produktifitas masyarakat di area tersebut.
“Kemudian, harapan lainnya dengan hadirnya perintis dapat mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport) salah satunya dengan menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” jelasnya.(wan/inf)