Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini hadapan relawan Barisan Relawan (Bara 24) Sidoarjo, Sabtu (23/11/2024).
Sidoarjo (mediakorannusantara.com) – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menyampaikan komitmennya untuk menyediakan air bersih yang terjangkau bagi masyarakat Sidoarjo di hadapan relawan Barisan Relawan (Bara 24) Sidoarjo, Sabtu (23/11/2024).
Calon gubernur yang akrab disapa Risma ini menegaskan bahwa pemerintah harus hadir dengan solusi yang sesuai kebutuhan setiap daerah. Ia berpendapat bahwa pendekatan satu kebijakan untuk semua wilayah tidak akan efektif mengingat karakteristik dan permasalahan yang berbeda di masing-masing daerah. Di Sidoarjo, misalnya, mahalnya harga air bersih menjadi beban besar bagi masyarakat sehingga membutuhkan penanganan yang khusus.
“Saya buat konsep itu untuk setiap daerah karena semua harus adil. Misalnya di Sidoarjo, harga air bersih mahal karena harus membeli dari Surabaya,” ungkap Risma.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan potensi Kali Porong secara optimal. Menurut Risma, solusi ini dirancang agar air laut tidak masuk ke dalam sungai sehingga airnya tetap tawar dan bisa dimanfaatkan oleh warga.
“Insyaallah, Kali Porong ini akan kami siapkan pintu air agar air laut tidak masuk dan airnya tetap tawar, jadi bisa kita gunakan. Pun nanti kita pompa ketika musim hujan agar tidak terjadi banjir,” terangnya.
Selain fokus pada persoalan air bersih, Risma juga menyampaikan visi besarnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Ia berjanji akan memperluas cakupan Universal Health Coverage (UHC) di Jawa Timur, memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan secara menyeluruh. Tidak hanya itu, ia juga akan mengupayakan layanan BPJS gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Kesehatan adalah hak dasar masyarakat. Saya akan berusaha memastikan semua daerah di Jawa Timur memiliki cakupan UHC. Selain itu, layanan BPJS akan digratiskan untuk mereka. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemimpin untuk melindungi masyarakat,” ujar Risma.
Di bidang pendidikan, Risma menunjukkan perhatian besar kepada para guru, khususnya guru ngaji. Ia menyadari bahwa peran guru sangat penting dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas, sehingga kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas.
“Saya akan usahakan tambahan biaya pendidikan untuk para guru ngaji. Mereka adalah pilar penting dalam membangun akhlak generasi muda kita. Kita harus menghargai dan mendukung mereka,” tambahnya.
Pernyataan itu disambut haru oleh banyak orang yang hadir dalam acara tersebut. Salah satu warga asal Surabaya, Musyaiyaroh, bahkan hampir meneteskan air mata ketika mendengar cerita Risma. Ia merasa sosok Risma mengingatkannya pada mendiang ibunya yang selalu bangun dini hari untuk beribadah dan membantu sesama.
“Saya melihat Bu Risma seperti melihat ibu saya sendiri. Ibu saya dulu selalu bangun jam 2 pagi untuk beribadah, lalu membagikan makanan gratis kepada orang-orang di pinggir jalan. Karena itu, saya mendukung penuh Bu Risma menjadi Gubernur Jawa Timur,” ujar Musyaiyaroh dengan suara bergetar.
Dukungan kepada Risma juga datang dari Ketua Penanggung Jawab Bara 24, Munawir Ansori. Menurutnya, Risma adalah figur pemimpin yang tidak hanya berbicara tetapi juga bekerja dengan nyata.
“Saya ingin Jawa Timur dipimpin oleh tokoh yang legendaris dan tidak sebatas wacana. Bu Risma ini realitasnya tidak perlu diragukan lagi. Contohnya saat memimpin Kota Surabaya, beliau berhasil menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, memperbaiki jalan-jalan hingga tidak ada lagi kemacetan, dan banyak program lainnya yang berdampak langsung pada masyarakat,” terang Munawir.
Melalui program yang konkret dan rekam jejak yang sudah teruji, pasangan Tri Rismaharini dan Gus Hans optimistis dapat membawa Jawa Timur menuju perubahan yang lebih baik. Dukungan dari relawan Bara 24 dan masyarakat Sidoarjo menjadi awal dari harapan besar untuk mewujudkan cita-cita tersebut. (KN01)