Sekdaprov Jatim Adhy Karyono saat membuka Kongres Perempuan dalam rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Ballroom Novotel Samator, Senin (26/6/2023).
Surabaya (mediakoranusantara.com) – Sekretaris Daerah Prov Jatim, Adhy Karyono, membuka Kongres Perempuan dalam rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Ballroom Novotel Samator, Senin (26/6/2023). Pada kesempatan ini Sekda Adhy mengajak kepada seluruh pihak strategis untuk ikut bersinergi dalam menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur.
Dikatakan Adhy, saat ini Pemprov Jatim sedang berupaya keras menurunkan prevalensi stunting. Adapun upaya penurunan stunting tahun 2024 ditargetkan turun menjadi 14%.
“Harapannya pada pertemuan ini sama-sama kita akan menemukan upaya-upaya untuk menangani persoalan-persoalan tersebut,” ujarnya.
Tak hanya stunting, ada dua PR lagi yang menjadi perhatian bersama, yaitu percepatan penurunan perkawinan anak dan kasus perceraian.
Menurut Adhy, perkawinan anak merupakan hal yang melanggar hak anak dan justru akan menimbulkan persoalan-persoalan baru. Terlebih, menurutnya perkawinan anak ini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga.
“Karena jika mereka dalam keadaan yang belum umur cukup berumah tangga, juga belum cukup secara mental dan ekonominya ini akan berpengaruh pada kesejahteraan keluarga. Ini menjadi tugas kita bersama untuk percepatan penurunan angka perkawinan anak,” tegas Adhy.
Sementara terkait tren meningkatnya angka perceraian, kata Adhy, juga penting untuk dikaji bersama mitra strategis. Apakah ini berpengaruh dari media sosial, lingkungan atau ada hal lain.
Lebih jauh, Adhy juga mengapresiasi adanya iBangga Awards dimana Jatim yang menjadi penyelenggara pertama kali dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Ini akan menjadi tradisi ke depannya dalam meningkatkan indeks pembangunan keluarga melalui lomba seperti ini. Saya harap ini di publish secara masif,” kata Adhy.
Adhy berharap bahwa gelaran ini mampu menjadi wujud nyata bahwa Pemprov Jatim melakukan upaya-upaya persistent dalam penanganan 3 tugas besar tersebut.
“Inilah pentingnya publikasi secara masif. Bahwa mulai isu perkawinan anak, perceraian, stunting, kekerasan anak, human traficking telah ditekan oleh Pemprov Jatim bersama mitra strategis secara masif,” pungkasnya.
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim Restu Novi Widiani mengungkapkan, acara ini ialah acara lanjutan dari penyelenggaraan hari Ibu tahun lalu dan kini membahas lebih detil terkait masalah perkawinan anak dan masalh perceraian.
“Tujuan dilaksanakannya acara ini untuk meningkatkan kapasitas mitra dan organisasi masyarakat dalam rangka ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan menyatukan komitmen untuk meiwujudkan ketahanan keluarga,” ucapnya
“Pertemuan ini diharapkan mampu mengawal isu-isu terkait perkawinan anak, perceraian, dan isu gender yang masih sering ditemui di Jawa Timur,” tuturnya. (KN01)