KORAN NUSANTARA
indeks

BLK Mojokerto Sosialisasikan SIPENTOL SIWALPA

Mojokerto (mediakorannusantara.com)  – Pada trimester kedua ini BLK Mojokerto melaksanakan pelatihan tahap II dengan  13 program pelatihan. Ketigabelas program pelatihan yang dibuka tersebut dibiayai oleh APBD dan APBN. Sekaligus mensosialisasikan SIPENTOL SIWALPA

Sebanyak 7 program pelatihan yang dibiayai APBD adalah pengelasan SMAW 6G, juru gambar bangunan gedung, teknisi akuntansi junior, desainer grafis muda, teknisi AC residential, tata rias kecantikan, pengoperasian mesin produksi.

Sedangkan 6 program pelatihan yang dibiayai oleh APBN adalah pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian dengan mesin, service sepeda motor sistem injeksi, plate welder SMAW 2G/PC, operator kontrol kelistrikan dan pneumatik berbasis PLC, junior administrative.

Pelatihan ada yang dilaksanakan rata-rata selama sebulan tapi ada juga yang sampai dua bulan untuk yang kategori intensif. Karena dibiayai oleh negara melalui APBD dan APBN, pelatihan di BLK Mojokerto semuanya tidak dipungut biaya alias gratis.

Karena beberapa program pelatihan sudah selesai dilaksanakan karena jangka waktunya sudah memenuhi, pada Jumat (15/6/2024) kemarin ditutup oleh Kepala BLK Mojokerto Sri Andayati, SE, MM bersama dengan Kepala Seksi Pelatihan dan Sertifikasi Devan Novendy, SE serta Kepala Seksi Pengembangan dan Pemasaran Suratman, SH.

Pada kesempatan itu para peserta pelatihan dari 5 program pelatihan yang dibiayai APBN  mengikuti acara penutupan di Aula Majapahit. Kelima program pelatihan tersebut yaitu pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian dengan mesin, plate welder SMAW 2G/PC, operator kontrol kelistrikan dan pneumatik berbasis PLC, junior administrative. Para peserta yang sudah selesai sebelumnya telah mengikuti uji kompetensi sebagai mekanisme untuk mengetahui kompetensinya.

Para peserta pelatihan ini untuk bisa mengikuti pelatihan, sebelumnya mendaftar dahulu setelah pengumuman adanya pelatihan dipublikasikan. Publikasi pendaftaran pelatihan melalui media sosial BLK Mojokerto yaitu Instagram dan sebaran melalui sharing grup media sosial.

Pendaftaran pelatihan sudah tidak manual lagi, tapi dilakukan secara online melalui aplikasi SIPENTOL, singkatan dari Sistem Pendaftaran Online. SIPENTOL ini berbasis website sehinga pendaftar dapat mengaksesnya melalui website BLK Mojokerto https://uptblkmojokerto.com pada menu “pendaftaran pelatihan”.

Setelah masuk ke menu SIPENTOL, pendaftar dapat membaca alur dan ketentuan pendaftaran pelatihan. Selanjutnya pendaftar dapat mengisi formulir pendaftaran pelatihan dengan mengisi identitas dan program pelatihan yang dipilih disertai lampiran file ijazah pendidikan terakhir, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan foto resmi berwarna. Setelah selesai pengisian formulir dan input berkas lampiran, formulir pendaftaran dapat dicetak.

Tak hanya itu, pada acara penutupan pelatihan juga disampaikan aplikasi SIWALPA, yaitu Sistem Wajib Lapor Penempatan Alumni. Aplikasi ini juga sama seperti SIPENTOL yang berbasis website dan diakses melalui website BLK Mojokerto.

Jadi, setelah peserta pelatihan BLK Mojokerto lulus dan menjadi alumni, mereka memiliki kewajiban melaporkan status kebekerjaan dirinya. Yang dimaksud status kebekerjaan adalah status alumni setelah lulus pelatihan apakah sudah bekerja atau belum bekerja.

Kategori bekerja antara lain magang kerja, bekerja pada pemberi kerja (perusahaan atau badan usaha lain), berwirausaha atau usaha mandiri, menjual barang atau jasa, bekerja membantu usaha keluarga, bekerja tidak formal tapi menghasilkan pendapatan atau keuntungan, serta melanjutkan pendidikan atau pelatihan tapi sambil bekerja.

Melalui SIWALPA ini diharapkan diperoleh data penempatan alumni di dunia usaha dan dunia kerja serta memberikan bantuan akses informasi lowongan pekerjaan bagi yang belum bekerja. (oyo)

Related posts

Dinkes Jatim Sampaikan Evaluasi dan Perkembangan Germas di Jawa Timur

kornus

TMMD Reguler Ke-99 Di Kecamatan Ngebel Resmi Dibuka Kabakorwil Madiun

kornus

Kapolri: Laka Lantas Mudik-Balik Lebaran Turun 30%

redaksi