Pasuruan (MediaKoranNusantara.com) – Hujan berturut-turut dalam beberapa hari terakhir memicu bencana banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan. Curah hujan tinggi membuat sungai-sungai besar meluap hingga merendam 13 desa yang tersebar di 7 kecamatan.
“Hujan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di seluruh wilayah Pasuruan kemarin, mulai pukul 15.00 sampai 20.00 WIB,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, Rabu (20/3/2019).
Hujan lebih dari 2 jam itu menyebabkan debit air di Sungai Wrati, Kedunglarangan, Manaruwi, Welang, Petung, Rejoso dan Lawean naik signifikan dan meluap ke pemukiman.
“Sejak Selasa sore, belasan desa sudah banjir, baik di wilayah barang maupun timur,” terang Bakti.
Di wilayah barat, banjir melanda Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang dan Kraton. Sementara di wilayah timur, banjir melanda Kecamatan Winongan, Grati dan Rejoso.
Di Kecamatan Gempol, banjir setinggi 10-40 cm terjadi di Desa Gempol dan Desa Legok. Banjir di Kecamatan Beji terjadi di Desa Cangkringmalang dengan ketinggian mencapai 50 – 60 cm. Sedangkan di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, ketinggian banjir mencapai 20 – 40 cm.
Banjir yang melanda Desa Geneng Waru, Kecamatan Rembang mencapai 10-30 cm. Sementara di Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, banjir sempat mencapai 50 cm.
Di wilayah timur, banjir lebih parah. Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, ketinggian air mencapai 40 cm. Bahkan, 6 dusun di Desa Winongan Kidul terendam banjir hingga mencapai 90 cm.
Banjir di Kecamatan Grati terjadi dua desa langganan bajir yakni Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan. Ketinggian air mencapai 40 cm.
Sementara di Kecamatan Rejoso, banjir setinggi 10-30 cm melanda Desa Sambirejo, Sadengrejo dan Toyaning.
Hingga pukul 10.50 WIB, banjir belum surut. Meski di sejumlah lokasi terutama di wilayah barat ketinggian air sudah menurun.
“Kalau cuaca kondusif, tak hujan lagi, sore nanti air diperkirakan surut,” pungkas Bakti.(dtc/ziz)