Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Dalam rangka meningkatkan keamanan laut di kawasan, Bakamla RI melaksanakan patroli terkoordinasi luar negeri dengan Australian Border Force (ABF) dan Maritime Border Command (MBC) di wilayah perairan perbatasan Indonesia – Australia, sejak Senin (15/9/2018).Operasi bersama ini melibatkan beberapa unsur dari Indonesia dan Australia, antara lain KN Gajah Laut-4804 Bakamla RI, KP Orca-6004 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kapal Thaiyak ABF, dan satu pesawat patroli udara maritim ABF.
Dalam operasi ini, Direktur Operasi Laut Bakamla RI Kolonel Laut (P) NS Embun, bertindak sebagai Penanggung Jawab Operasi. Sedangkan Pengendali Operasi, diemban oleh Kolonel Laut (P) Imam Hidayat, yang sehari-hari bertugas sebagai Kasubdit Penyelenggara Operasi Laut Bakamla RI. Sedangkan Komandan Satuan Tugas Operasi dipimpin oleh Letkol Laut (P) Asep Budiman yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubdit Rencana Operasi Udara Maritim Bakamla RI.
Sampai saat ini, operasi bersama telah berhasil dilaksanakan sebanyak delapan kali. Operasi ini merupakan kegiatan rutin antara Bakamla RI dengan ABF, dan setiap tahunnya dilaksanakan sebanyak dua kali.
Dalam menjalankan misinya, armada kapal patroli yang dikerahkan mendapat dukungan data dari Pusat Informasi Maritim (PIM) Bakamla RI. Selain itu, dukungan informasi dari Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Bakamla RI di Kupang juga didapatkan dengan baik. Tidak lupa, pesawat patroli udara maritim ABF juga turut ambil bagian dalam formasi laut gabungan di wilayah tersebut.
Metode operasi bersama meliputi kegiatan deteksi ancaman wilayah laut, dan respon yang diberikan. Hasil deteksi akan mendaptakan respon berupa tindak lanjut ancaman yang terjadi. Tindakan yang diberikan tentunya berbeda-beda, sesuai dengan kondisi ancaman yang dihadapi.
Diharapkan dengan digelarnya operasi laut bersama ini dapat meningkatkan kerja sama keamanan laut, khususnya di perairan perbatasan Indonesia – Australia. Operasi ini juga dapat mencegah, dan menindak aktifitas illegal didaerah operasi. Selain itu, pertukaran informasi juga dapat ditingkatkan dengan adanya operasi ini. (KN01)
(Sumber : Kasubbag Humas Bakamla RI Mayor Marinir Mardiono)