Temanggung (MediaKoranNusantara.com) – Masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah harus ekstra waspada. Sebab, berdasar hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tercatat sedikitnya 103 dari 289 desa/kelurahan di wilayah Temanggung rawan bencana tanah longsor selama musim penghujan ini.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi mengatakan, desa/keluarahan yang rawan bencana tanah longsor antara lain berada di wilayah Kecamatan Kaloran (sembilan) disusul Kecamatan Pringsurat (delapan), Kecamatan Wonoboyo (delapan) dan Kecamatan Jumo (satu).
“Untuk Kecamatan Gemawang memiliki tujuh desa dan Wonoboyo delapan desa, semuanya merupakan daerah rawan longsor,” katanya, Senin (10/12/2018).
Guna mengantisipasi kejadian bencana, BPBD menyiapkan posko bencana di Temanggung yang mencakup wilayah Kecamatan Temanggung, Tlogomulyo, Bulu, Tembarak, dan Kedu; serta Posko Parakan yang mengampu wilayah Kecamatan Ngadirejo, Parakan, Kledung, dan Bansari.
Selain itu ada posko Candiroto yang mengampu wilayah Kecamatan Candiroto, Tretep, Bejen, dan Wonoboyo; serta Posko Kaloran mengampu wilayah kecamatan Kaloran, Pringsurat, Kandangan, Gemawang, dan Kranggan. Pada masing-masing posko ada 10 personel yang bertugas.
“Mereka siaga 24 jam secara bergantian,” kata Gito.
Ia juga mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana waspada jika terjadi hujan deras dalam durasi lama.(ara/ziz)