Bondowoso. Mediakorannusantara.com- Masih dalam suasana bulan Syawal, Asosiasi Petambak Intensif (ASTIN) bekerja sama dengan Adisseo dan PT Bahtera Adi Jaya selasa 9/5 gelar acara halal bihalal dan santunan anak yatim serta penyampaian materi “Keberlanjutan Budidaya : Bertahan atau Melawan dibawah Tekanan Penyakit “.
Acara tersebut dimaksudkan untuk tetap menjalin ukhuwah dan sudah menjadi fitrah manusia untuk berbuat baik terhadap sesamanya.
Ketua Astin Situbondo Setyo Wahyudi, Astin Situbondo mengucapkan, terimakasih kepada seluruh peserta yg datang, dan para donatur acara telah tercapai nya acara ini.
” Astin dan SCI bekerja sama dalam menghadapi tantangan budidaya saat ini. Hal ini di tunjukkan dengan upaya ketua SCI yang mengadakan pertemuan dengan wakil presiden terkait masalah perizinan petambak untuk kegiatan budidaya, imbuhnya ”
Kegiatan budidaya udang saat ini terbilang cukup pesat perkembangannya. Di targetkan nilai ekspor udang akan meningkat menjadi 250% di tahun 2024.
Kabar terbaru dalam dunia udang yaitu dengan diresmikannya tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa tengah pada tanggal 9 Maret 2023. Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa, tambak dengan luas 60 hektar tersebut akan ditargetkan dapat menghasilkan 40 ton udang per hektarnya.
Hal tersebut tentunya juga menjadi PR bagi kita bersama selaku masyarakat perikanan untuk tetap menjaga kualitas lingkungan.
Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan yaitu dengan adanya IPAL dalam kegiatan budidaya sebagai instalasi pengolahan limbah.
Kegiatan halal bihalal ini tentunya juga menjadi forum diskusi terkait progress kegiatan budidaya. Dapat diketahui dengan peserta yang hadir didalamnya mulai dari akademisi, dinas perikanan, teknisi budidaya, owner, perusahaan pakan dan juga dari rekan- rekan sesama perusahaan saprotam.
ASTIN merupakan salah satu organisasi petambak yang ada di wilayah Situbondo- Probolinggo yang cukup rutin melaksanakan acara
Baik itu seminar, diskusi dan sharing bersama terkait masalah budidaya udang serta acara rutin halal bihalal dan kegiatan sosial berupa santunan
Sementara Indah Okta selaku marketing dari perusahaan enzim Juara menuturkan kegiatan tersebut sangat meriah karna dihadiri oleh banyak rekan dan senior- senior budidaya udang. selain untuk menjalin ukhuwah, tentu hal tersebut menjadi kesempatan untuk lebih mengenalkan produk enzim juara ke rekan- rekan pembudidaya
“Enzim Juara merupakan salah satu merek enzim yang difokuskan untuk mengolah limbah budidaya dalam petakan. ” ujarnya
Enzim ini memiliki cara kerja dengan memperkecil partikel limbah dalam petakan. Dengan cara kerja tersebut, maka limbah dalam petakan akan jauh lebih ringan.
Bagas Adhi selaku tim technical support enzim Juara juga menambahkan enzim Juara dapat digunakan pada air dan pakan. Tujuan dari penggunaan di pakan adalah untuk mempermudah proses pemecahan pakan dengan bantuan enzim phytase, serta pengolahan limbah hasil pakan cepat terurai
“Masalah limbah yang ada dikolam, sebaiknya bisa diselesaikan dalam kolam, sehingga air yang keluar berupa limbah budidaya bisa aman terbuang kembali ke lingkungan. Stabilnya kualitas air budidaya sangat penting. Selain kehidupan biota/ udang nyaman untuk pertumbuhannya juga mampu memperbaiki ekosistem lingkungan”, tambah Indah Okta. ( wan/okt)