Surabaya, mediakorannusantara.com – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII merekomendasikan untuk menutup Jalan Raya Porong, dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalan arteri Porong.
“Jadi begini jalan itu (Porong) sudah jalan arteri sudah dibuat (selesai), itu sudah sah. Harusnya kami sudah menutup beralih ke arteri itu. Dan kami sudah mengirim surat beberapa kali (ke Dishub Jatim) untuk itu ditutup,” ujar kepala BBPJN VIII Achmad Subki, Kamis (19/12)
Ia mengakui, Jalan Raya Porong sebenarnya sudah sejak beberapa waktu lalu diserahkan kewenangannya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Terlebih saat jalan raya arteri Porong sudah difungsionalkan. Namun, dari pihak Pemprov Jawa Timur belum menandatangani serah terimanya. Sehingga hingga saat ini perawatan jalan ini masih berada di BBPJN VIII.
Subki mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan belum terlaksananya serah terima kewenangan tersebut. Kendati demikian, pihaknya menyebut telah berkirim surat agar Jalan Raya Porong ditutup. Bahkan surat desakan ini telah dilayangkan beberapa kali, tetapi belum mendapat respon.
BBPJN VIII menduga ada desakan masyarakat untuk tetap bisa menggunakan Jalan Raya Porong sebagai akses penghubung dengan Kecamatan Tanggulangin. Terlebih jalur jarak tempuhnya yang relatif singkat dibanding jalan arteri Porong. “Tapi kan atas dasar desakan masyarakat, apalagi motor disitu lebih pendek (jarak tempuhnya). Ya motor masih lewat disitu. Hujan-hujan tidak apa-apa. Baru banjir beralih ke jalan raya arteri Porong,”paparnya.
Sampai saat ini, lanjut Subki, perawatan penerangan jalan masih terus dilakukan. Meskipun seharusnya sudah diserahkan kewenangannya ke provinsi. (Pca)