Surabaya,mediakorannusantara.com -Agar pelaku ekonomi tradisional terhindar dari para rentenir. Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta dua bank milik Pemprov Jatim yaitu Bank Pekreditan Rakyat (BPR) Jatim dan Bank Jatim untuk memberikan bantuan kredit kepada pelaku usaha ekonomi tradisional
Anggota Komisi C DPRD Jatim, Suyatni Priasmoro ditemui di DPRD Jatim, Selasa (19/11) mengatakan pelaku ekonomi tradisional seperti Peternak, pertanian, nelayan, serta komoditi kecil selalu meminjam dan mengajukan kredit ke para rentenir tersebut, dan tentunya memberatkan pelaku usaha ekonomi tradisional tersebut.
“Oleh karena itu Saya minta BPR dan bank Jatim segera turun tangan membantu pelaku ekonomi tradisional tersebut, sehingga mereka bisa berkembang dan tidak lagi meminjam kepada rentenir, “pintanya Suyatni yang juga politisi asal fraksi Nasdem.
Lebih lanjut, Suyatni juga menyampaikan bantuan kepada pelaku ekonomi tradisional ini juga pernah dilakukan oleh Bank DKI, dan bank lainnya. “Kalau di bank DKI mereka punya program yang dinamakan saatnya kembali ke Jakarta. Dimana dalam realisasi program tersebut mereka menggelontorkan kredit lunak kepelaku ekonomi tradisional dengan nilai kisaran Rp 4 hingga Rp 6 juta dengan suku bunga rendah. Ini sangat bermanfaat sekali bagi pelaku tradisional dan menghindari adanya rentenir,”imbuh pria asal magetan ini.
Tidak hanya itu, Suyatni juga meminta pihak Bank Jatim juga berperan aktif dalam pemberian kredit bagi pelaku ekonomi tradisional. “Ada pengakuan saat kunjungan di Bank Jatim cabang Banyuwangi. Dimana mereka mengaku kesulitan mencari nasabah untuk kredit. Lalu saya jawab saja kalau mereka mudah mencari nasabah kredit dari kalangan ASN. Namun, kalau dari pelaku ekonomi tradisional sulit. Ya ini tantangan mereka dan sudah tugasnya. Bagaimanapun caranya harus dilakukan agar pelaku ekonom tradisional dapat kredit tersebut. Yang terpenting jangan memberi ruang gerak terhadap rentenir,”pungkasnya. (wan/jn)