Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat menghadiri gelaran Ajang PWNU Jatim Award 2023 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Sabtu (18/3/2023) malam.
Kediri (mediakorannusantara.com) – Ajang PWNU Jatim Award 2023 menjadi penyemangat bagi seluruh badan otonom (banom), lajnah dan lembaga NU untuk semakin meningkatkan kerja-kerja yang terukur dan membawa manfaat bagi masyarakat. Ini sekaligus menjadi key performance indicator bagi kinerja badan otonom, lajnah dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri gelaran Ajang PWNU Jatim Award 2023 sekaligus HUT NU Satu Abad yang dihelat di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Sabtu (18/3/2023) malam.
Terlebih, lanjut Gubernur Khofifah, dalam PWNU Jatim Award 2023 ini memberikan banyak kategorisasi yang dinilai melalui berbagai tahap termasuk presentasi di depan dewan juri.
“Saya rasa ini akan menjadi penyemangat dari seluruh kinerja lembaga NU se-Jatim supaya masing-masing kinerjanya terukur capaiannran manfaatnya. Termasuk di dalamnya PCNU favorit berasal dari Banyuwangi dan juara umum dari Sidoarjo. Ini membuktikan PCNU Banyuwangi dan PCNU Sidoarjo layak dijadikan rujukan dari pengurus NU di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo ini mewakili PWNU Jatim menjadi Top Referral atau tempat orang mencari referensi dari berbagai program program strategis. Saya rasa organisasi sebesar NU dari tahun ke tahun akan semakin terukur capaian kinerjanya,” tambahnya.
Memasuki abad ke-2 NU, Gubernur Khofifah meminta agar NU terus memfokuskan diri pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui peningkatan di sektor pendidikan. Selain itu juga mendorong pemberdayaan ekonomi lewat Baitul maal Wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) dan sektor ekonomi lainnya, senafas dengan Nahdlatut Tujjar serta layanan kesehatan.
“NU harus semakin maju dengan terus mengembangkan sektor pendidikan dan juga kesehatan. Serta dalam melakukan gerakan pemberdayaan ekonomi lewat BMT NU, pertanian, nelayan, perdagangan dan Nahdhatut Tujjar,” tegas Gubernur Khofifah.
Dihadapan kiai dan ulama yang hadir, Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat ini menyebut, selama ini Pemprov Jatim terus berkolaborasi dengan seluruh jajaran dari PWNU dalam bingkai ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’.
“Peradaban dunia harus dibangun melalui lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan berbasis Pesantren atau lembaga pendidikan yang dimulai dari pendidikan anak usia dini sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Kami di Pemprov terus bersinergi agar kualitas pendidikan di Jatim bisa terus meningkat,” terangnya.
Gubernur Khofifah menegaskan, dalam sejarahnya terbukti NU telah berperan menjadi pilar-pilar dalam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah memohon doa dari para Kiai, Ulama dan masyayikh untuk sama sama memanjatkan do’a agar Allah menjadikan Jatim menjadi provinsi paling maju dan terbaik di Indonesia.
“Mudah mudahan Allah menjaga Jawa Timur melalui pengawalan doa dan ikhtiar dari para Kiai, Ulama hingga masyayikh yang tersebar di seluruh Jatim,” sebut Gubernur Khofifah.
“Kerja Profesional diiringi dengan doa dan langkah spiritual dari para Kiai dan Ulama telah menjadi suatu kebutuhan. Kami mohon doa, Insyallah Jawa Timur akan menjadi provinsi yang paling maju penuh berkah di Indonesia,” harapnya.
Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan uang pembinaan sebesar Rp. 3 juta kepada perwakilan sebanyak 21 Juara 1 Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU yang telah mengharumkan nama Jatim dan PWNU Jatim pada ajang Porseni NU Satu Abad NU di Surakarta pada beberapa waktu lalu.
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menyampaikan Anugerah NU Jatim Award ini diadakan untuk konsolidasi organisasi agar tetap utuh satu hati.
Dihadapan ribuan pengurus NU se-Jatim, Kiai Marzuki menegaskan pentingnya terus menerus meningkatkan kapasitas dan kualitas. Baik di tingkat PWNU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Hal tersebut tidak lain dikarenakan zaman modern memunculkan permasalahan yang semakin berat dan konkrit.
“PWNU Award 2023 ini merupakan upaya untuk terus meningkatkan kualitas kapasitas kemampuan kapabilitas pengurus PCNU. Semakin banyak pekerjaan semakin berat, permasalahan semakin kompleks. Oleh karenanya, perbaikan kualitas terus perlu dilakukan,” katanya.
KH Marzuki menjelaskan, secara kualitas PWNU Jawa Timur merupakan wilayah yang majemuk akan tetapi PWNU Jatim selalu mengupayakan peningkatan kualitas maupun kapasitas pengurus di berbagai tataran tingkatan mulai dari kabupaten/kota hingga kecamatan.
Ke depan, Kiai Marzuki berharap PCNU di Jatim mempunyai proyeksi yang jelas untuk memiliki sekolah ma’arif yang maju, punya Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), NU Mart dan klinik pratama.
Dalam acara tersebut juga akan dilaksanakan penganugerahan NU Jatim Award dan Anugerah Mahakarya Ulama Jawa Timur dan Juara Porseni NU tingkat Nasional 2023.
PWNU Jawa Timur juga memberikan anugerah kepada 9 mahakarya ulama kepada sejumlah ulama muallif atau pengarang kitab. Adapun para ulama yang mendapatkan penghargaan tersebut diantaranya Syaikhona Kholil Bangkalan, KH. Hasan Genggong, Syekh Mahfudz Tremas, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH Ma’shum bin Ali, Kiai Achmad Qusyairi Shiddiq, Syekh Ihsan Jampes, Syekh Umar Baraja dan KH Abul Fadhol Senori.
Perayaan PWNU Award 2023 dihelat sejak pukul 08.00 WIB hingga 23.00 wib, diantaranya diisi oleh kegiatan Pasar Murah Nahdliyin, yang menjual aneka Kebutuhan Pokok berbagai produk unggulan UMKM dari cabang-cabang NU yang didukung badan otonom dan lembaga terkait Nahdliyin.
Terdapat pula pemberian Penganugerahan PWNU Jatim Award 2023, serta Anugerah Mahakarya Ulama Jawa Timur dan Anugerah Juara Porseni NU. (KN04)