KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Nikmati Eksotisme Keindahan Sentono Gentong Pacitan, Gubernur Khofifah: Bak Orkestra Semesta Alam

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ketika menikmati keindahan eksotisme Sentono Gentong di Kabupaten Pacitan.

Pacitan (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dibuat takjub dengan keindahan Kabupaten Pacitan dari ketinggian Sentono Gentong di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Selasa (10/1/2023).

Khofifah yang didampingi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan Forkopimda Pacitan  mengungkapkan tidak heran jika Sentono Gentong menjadi salah satu destinasi “ngehits” di Pacitan. Menurut Khofifah,

Sentono Gentong seperti orkestra semesta alam karena memiliki keindahan alam lengkap yang berpadu dengan sejarah dan spritual.

Di sini, kata dia, masyarakat bisa menikmati pemandangan laut dan pantai, perkotaan, perbukitan, pegunungan hingga goa-goa. Tak cuma menyajikan wisata alam, Sentono Gentong juga merupakan spot paralayang.

“Jatim ini banyak sekali tempat yang menyuguhkan keindahan bagi penikmat wisata alam, religi, kuliner, hingga tantangan bagi para  penikmat dan atlet paralayang yang di Sentono Gentong  dibuka biasanya sekitar bulan Maret menyesuaikan arah angin.  Sentono Gentong ini wisata yg memiliki sejarah yang kuat. Ini bisa dibilang wisata alam ya alam, religi ya religi, olahraga ya olahraga,” ujarnya.

“Kalau mau melihat harmonious partnership disinilah salah satu contohnya. Kalau kita mau melihat wisata alam dan atlet paralayang sekaligus napak tilas religi, di sini salah satunya,” sambungnya.

Sebagai wisata religi, Sentono Gentong merupakan kawasan petilasan. Di dalamnya terdapat gentong berisi tulang-tulang yang dibawa oleh Syekh Subakir dari Persia untuk menangkal roh jahat di Pulau Jawa agar Agama Islam dapat berkembang.

“Tempat ini kental dengan cerita tentang Syeikh Subakir. Dulu kabarnya banyak jin yang mengganggu proses pembangunan dan perkembangan agama Islam di Nusantara. Kisah Syekh Subakir seperti dalam Babad Tanah Jawi ini tertanam sangat kuat sekali, dan juga mencontohkan harmonious partnership,” jelasnya.

Khofifah melanjutkan, kerajinan tangan dari desa-desa wisata yang sudah sampai ke kancah internasional pun juga patut mendapat sorotan lebih.

“Desa wisata di pacitan juga keren-keren. Industri kreatifnya juga tidak mengenal musim . Saya pernah mendatangi pengrajin batu di mana pengrajinnya telah didatangi oleh pelanggan dari  berbagai daerah bahkan luar negeri. Para pengrajin di Pacitan terus menghasilkan produk yang menarik tak peduli musim atau tidak,” kata Khofifah.

Khofifah lantas menekankan bahwa konektivitas ke Kabupaten Pacitan dan daerah Mataraman lain memerlukan perhatian  khusus. Dengan itu, keindahan Pacitan bisa lebih dipromosikan, sehingga wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, bisa menikmati indahnya pesona wisata Pacitan.

“Goa-goa di Pacitan ini juga cukup banyak. Mulai dari wisata alam, religi, kuliner, olahraga, banyak sekali yang bisa dijual oleh Pacitan. Terutama yang terpenting adalah pembangunan infrastruktur dan menarik investor yang tepat. Dengan itu, semua wisatawan dapat makin menikmati keindahan Pacitan, baik wisatawan lokal atau internasional,” tutupnya. (KN01)

Related posts

Sikapi Polemik Pansus Covid-19, MCCC Surabaya Minta Elit Poltik di DPRD Surabaya Tak Buat Gaduh di Saat Rakyat Susah

kornus

Kapuskersin TNI Pimpin International Gathering Military Attaché Corps Indonesia

kornus

Polri minta Destinasi Wisata di Kota Batu terapkan Prokes