Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Tak lama setelah salat subuh selesai, takbir terus berkumandang di Balai Kota Surabaya, Senin (2/5/2022). Warga Kota Surabaya pun terus berdatangan dari berbagai penjuru arah. Pasalnya, di Taman Surya Balai Kota Surabaya itu, Pemerintah Kota Surabaya menggelar kembali Salat Idul Fitri setelah dua tahun vakum akibat pandemi.
Tak lama kemudian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama keluarganya, istri dan kedua anaknya tiba di Balai Kota Surabaya. Alunan takbir pun terus berkumandang kala itu. Sesekali, panitia Salat Eid mengumumkan bahwa Salat Eid akan dilakukan tepat pukul 06.00 WIB, sehingga mereka meminta kepada warga untuk segera menempati shof yang telah disiapkan.
Tepat pukul 06.00 WIB, Salat Eid pun dilakukan. Yang bertindak sebagai imam adalah Ustad Ahmad Satun dan Khatib KH. Miftahul Luthfi Muhammad. Wali Kota Eri bersama jamaah lainnya pun khusyuk dalam salat yang dilakukan setiap tahun sekali itu.
Seusai salat, Wali Kota Eri mengaku sangat bersyukur karena Salat Idul Fitri bisa digelar kembali di Balai Kota Surabaya, karena sudah dua tahun tidak bisa melakukan Salat Idul Fitri di tempat tersebut. “Dengan rahmatnya Gusti Allah, alhamdulillah kita hari ini bisa melakukan Salat Idul Fitri di Balai Kota Surabaya. Sudah seyogyanya kita harus mensyukuri betul nikmat ini. Semoga dengan Salat Idul Fitri ini kita bisa menjaga Kota Surabaya ini dari pandemi Covid-19, dan Salat Idul Fitri ini menjadi tonggak semangat kita untuk menggerakkan ekonomi Surabaya,” tegas Wali Kota Eri.
Ia juga mengaku bersyukur karena warga Kota Surabaya sangat antusias mengikuti Salat Idul Fitri di Balai Kota Surabaya. Ia juga yakin bahwa tidak hanya di Balai Kota Surabaya saja yang ramai, tapi juga di tempat lainnya di Surabaya juga penuh dan ramai. “Ini menunjukkan bahwa wong Suroboyo sudah kangen melakukan Salat Idul Fitri,” katanya.
Menurutnya, ini adalah momentum untuk saling memaafkan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan. Bagi dia, Hari Kemenangan ini tidak akan sempurna jika masih punya salah atau khilaf. Makanya, hablumminannasnya harus dilakukan hari ini, yaitu dengan saling memaafkan.
“Karenanya, saya atas nama pribadi dan atas nama keluarga serta mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Kota Surabaya, jikalau selama satu tahun memimpin Kota Surabaya ada tutur kata atau pun perbuatan yang khilaf dan belum bisa membahagiakan secara maksimal warga Kota Surabaya,” ujarnya.
Dengan saling memaafkan, maka akan memiliki semangat baru yang tujuan akhirnya hanya satu, yaitu membahagiakan seluruh warga Kota Surabaya. “Perbedaan itu hal biasa, salah dan khilaf adalah tempatnya manusia, sehingga kesempurnaan adalah saling memaafkan,” katanya.
Di samping itu, Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa setelah Salat Idul Fitri di Balai Kota Surabaya itu, ia mengaku akan meminta maaf kepada orang tuanya. Bahkan, ia juga mengajak warga Surabaya untuk langsung meminta maaf kepada orang tuanya di momen lebaran ini.
“Nah, ketika meminta maaf kepada orangnya, saya juga minta tolong, mohon didoakan agar Surabaya ini dijauhkan dari bala’ dan penyakit, sehingga Surabaya bisa menjadi kota yang selalu aman dan sejahtera di bawah perlindungan Gusti Allah SWT,” pungkasnya. (jack)