Jakarta, mediakorannusantara.com – – Menteri BUMN Erick Thohir ingin setiap tahunnya ada film perjuangan Indonesia yang diproduksi dan ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia.
“Saya sebenarnya sangat berharap ini mungkin sesuatu yang tidak mudah, saya ingin sekali setiap tahunnya Indonesia memiliki film perjuangan,” ujar Erick usai menyaksikan penayangan film restorasi “Tjut Nyak Dien” di Jakarta, Kamis.20/5
Menurut Erick, terlepas ada film drama, laga, tetapi kalau setiap tahun kalau Indonesia memiliki film perjuangan seperti “Tjut Nyak Dien” akan sangat penting bagi generasi muda melihat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu sejarahnya dan bisa belajar dari sejarahnya.
Menteri BUMN tersebut menilai bahwa saat ini terbukti bahwa pandemi Covid-19 mengajarkan semua pihak untuk harus mencintai bangsanya, dan nasionalisme harus dibentuk.
“Saya rasa film-film perjuangan ini penting kalau nanti setiap tahun ada, dan Kementerian BUMN juga akan coba membantunya,” kata Erick.
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pemutaran film restorasi “Tjut Nyak Dien” di Jakarta pada Kamis (20/5) bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional.
Selain Menteri BUMN, turut hadir pula Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan sejumlah sineas perfilman Indonesia seperti Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Eros Djarot, dan sutradara maupun stakeholder perfilman nasional.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen untuk membantu sineas nasional dalam membangun ekosistem bagi dunia perfilman Indonesia.
Salah satunya dengan berencana mengubah Produksi Film Negara atau PFN menjadi lembaga pembiayaan bagi film-film Indonesia.
Dengan demikian, melalui perannya sebagai lembaga keuangan perfilman maka PFN ini akan mengarah dan masuk ke klaster jasa keuangan nantinya.
PFN nantinya akan mendanai film-film yang ada di Indonesia, sehingga bukan bertarung dengan pembuat-pembuat film yang ada tetapi kita malah mendorong agar film-film Indonesia makin banyak.(wan/an)