Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI dan Polri melakukan operasi penertiban masker di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan. Operasi ini telah berlangsung selama dua hari, yakni 14-15 Juli 2020. Tujuannya tak lain, untuk menegakkan protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisional.
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, operasi tersebut dilaksanakan mulai sekitar pukul 04.30 hingga 08.00 WIB. Ratusan personel dikerahkan dalam kegiatan ini. Hasilnya, tidak ada pedagang maupun pembeli yang tidak bermasker, namun ratusan orang diikutkan dalam rapid test massal yang dilakukan di lokasi.
“Ini untuk pencegahan penularan dan penyebaran covid-19 karena kita tahu bahwa pasar adalah tempatnya kerumunan,” kata Agus Hebi, Rabu (15/7/2020).
Agus Hebi menjelaskan, selama dua hari ini, lebih dari 500 orang di-rapid test massal di Pasar Keputran Utara. Rinciannya, di hari pertama ada 252 orang, dan di hari kedua sebanyak 411 orang (245 orang di Pasar Keputran Utara dan 166 orang di Pasar Keputran Selatan). Nah, di hari pertama itu sebanyak 18 orang dinyatakan reaktif, sedangkan hari ini jumlah reaktif 19 orang.
“Mereka yang hasil rapid test-nya reaktif langsung diberi tindakan isolasi, sedangkan yang non-reaktif boleh kembali melanjutkan aktivitasnya atau pulang,” ungkap dia.
Menurutnya, dalam operasi hari kedua ini personel yang diturunkan lebih banyak, yakni 525 orang, terdiri dari Satpol PP, BPB Linmas, Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI dan Polri. Bahkan, Dinkes juga langsung melakukan swab test bagi mereka hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif.
“Kalau kemarin yang reaktif dibawa untuk isolasi dan di-swab test. Kali ini mereka yang reaktif langsung di swab di lokasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya, Muhibuddin mengatakan, operasi pemakaian masker, rapid test, serta swab test ini tidak hanya ditujukan kepada pedagang. Targetnya adalah mereka yang sudah berada di kawasan pasar ikut rapid test. Karena itu, saat operasi dilakukan, beberapa jalan akses menuju pasar ditutup.
“Tadi banyak pembeli yang mengetahui ada petugas datang, mereka buru-buru pulang. Namun mereka dicegat dan di-rapid test,” kata Muhibuddin.
Pihaknya berharap, rapid test dan swab test ini mampu mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di kawasan pasar. Selain itu pula ia optimistis jika pasar bakal aman dari penularan virus. Asalkan pedagang, pembeli, atau pengunjung lainnya mematuhi protokol kesehatan secara bersama-sama. (KN01)