KORAN NUSANTARA
Headline Jatim Surabaya

Begini Penjelasan Gugus Tugas Jatim Soal 2 Mobil PCR COVID-19

Surabaya, mediakorannusantara.com -Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID 19  Jatim, dr Joni Wahyuhadi  menyebut, mobil laboratorium mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan dari BNPB bukan dikhususkan untuk warga Surabaya, namun juga untuk tes warga terindikasi Covid-19 di daerah lain di Jawa Timur.

Tujuan daerah tempat beroperasinya mobil laboratorium PCR, kata dia, sesuai analisa kebutuhan yang dilakukan tim rumpun kuratif. “Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia,” ujar dr Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Joni menjelaskan, pihaknya sudah schedule ulang agar mobil lab PCR bisa beroperasi di Surabaya pada Sabtu (30/5). Rencananya mobil akan beroperasi di RS Soewandhi, RS Husada Utama, Kampung Tangguh dan RS Lapangan/Darurat.”Saat ini mobil di Lamongan dan posisi belum pulang masih banyak yang diperiksa. Kapasitas memang bisa 600, tapi kalau dipaksa 600, kasihan petugas capek betul. Tiga jam saja selesai 25 sampel. Jadi begitu sebetulnya, kita enak-enakan saja, wong ini kita kerja. Mobil ini juga ditujukan untuk semua pasien yang belum terkonfirmasi swab-nya agar segera ter-confirm,” jelasnya

Terkait tuduhan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sabotase bantuan mobil PCR untuk tes swab. dr Joni Wahyuhadi menceritakan Dinas Kota Surabaya Surabaya tidak ada keterangan mau memakai mobil untuk Kota Surabaya,”Jadi kemarin ada stafnya Bu Feny (Kadinkes Surabaya). Namanya Bu Deni. Stafnya tidak bilang mau memakai mobil untuk Kota Surabaya, acaranya apa, berapa yang diperiksa. Sedangkan Tulungagung dan Lamongan sudah antre dan koordinasi di wilayah mereka ada yang diperiksa dan acaranya jelas. Pagi tadi saya ditelepon mendadak langsung oleh Bu Feny bahwa mobil harus stand by hari ini di Surabaya dua-duanya. Posisinya mobil sudah di tengah jalan. Saya jelaskan ini, saya datar-datar saja, karena di-reschedule ulang di Surabaya besok,” kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020).

dr Joni Wahyuhadi menambahkan Dirut RSU Soetomo ini menambahkan, kehadiran 2 mobil lab PCR itu untuk mempercepat tes PCR. Menurutnya, banyak pihak yang sudah meminta bantuan untuk disinggahi mobil lab PCR. “Mobil ini hari pertama di Unair. Karena tujuannya menjadi substitusi ke Unair yang saat ini alat PCR di ITD sedang bermasalah. Lalu selanjutnya operasi di RSU Haji Surabaya. Kemudian di Sidoarjo yang sudah menunggu banyak. Intinya banyak wilayah juga yang meminta,” tambahnya.

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim telah membuat jadwal terkait penggunaan mobil Lab PCR. Mulai Rabu 27 Mei-Jumat 29 Mei. Berikut jadwalnya,  27 Mei 2020, mobil lab pcr berjumlah 1 unit beroperasi di RS Unair dengan mengidentifikasi 100 sampel. Selain itu juga di Asrama Haji yang ditargetkan 100 sampel. Namun terlalu sore akhirnya diperiksa 10 sampel dan sisanya dilanjutkan keesokan harinya. Malam harinya, 1 mobil lab PCR tiba.

28 Mei 2020, 1 mobil lab PCR beroperasi di RSUD Sidoarjo dengan mengidentifikasi 108 sampel. Lalu 1 mobil lainnya melanjutkan sisa 90 sampel di RSU Haji dan ketambahan 100 sampel. Jadi total 190 sampel yang diperiksa pada hari itu. 29 Mei 2020, sesuai permintaan jelas Pemkab Tulungagung dan Lamongan, masing-masing mobil beroperasi di wilayah tersebut. Di RSUD Tulungagung, mobil lab mengidentifikasi 200 sampel. Sedangkan di RSUD Lamongan mengidentifikasi 100 sampel

Sementara Koordinator Rumpun Gugus Tugas Logistik dan juga Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Suban Wahyudiono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020 mengatakan sebelum 2 unit mobil laboratorium PCR datang, pihaknya mengaku juga berkirim surat kepada BNPB tertanggal 11 Mei 2020, untuk meminta 15 unit mesin PCR untuk meningkatkan kapasitas swab pasien terindikasi Covid-19 di Jawa Timur.

Selain berkirim surat, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan dirinya selaku Kepala Pelelaksana BPBD Jatim juga menghubungi langsung Kepala BNPB Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR tersebut.”Bahkan, sehari sebelum mobil datang, saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut,” ujar dia.

Pemkot Surabaya, kata dia, juga sempat berkirim surat ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur untuk meminta layanan swab dari mobil PCR pada 22 Mei. Namun, surat tersebut belum dibalas karena mobil laboratorium PCR baru datang pada 27 Mei 2020 dan langsung beroperasi

Sebelumnya Jumat siang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kecewa saat mengetahui dua mobil PCR dari BNPB itu beroperasi di Lamongan dan Tulungagung. Risma mengaku, secara khusus meminta bantuan mobil tersebut kepada BNPB untuk tes swab warga Kota Surabaya yang terindikasi terjangkit Covid-19. Kepada wartawan, Risma bahkan menunjukkan chating dirinya dengan Kepala BNPB Doni Monardo perihal permintaan mobil mesin PCR tersebut. (wan/gus)

Related posts

Kejagung: Dua terdakwa BAKTI Kominfo segera sidang perdana 16 November

Kuatkan Silaturahmi, Kodim Bojonegoro Gelar Festival Pencak Silat Performance

Percepat Pelayanan Keagrariaan, Pemprov Jatim Siapkan Inovasi Aplikasi SIMPEL

kornus