KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur bersama Kepala BNPB Bahas Indeks Pengurangan Resiko Bencana di Jatim

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membahas Indeks Pengurangan Resiko Bencana, yang merupakan salah satu Indeks Kinerja Utama (IKU) yang terdapat dalam  Rancangan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur 2019-2024. Orang nomor satu di Jatim ini ingin mendapatkan parameter terukur untuk IKU tersebut agar implementatif.“PERDA RPJMD sudah ditandatangani oleh DPRD dan Gubernur, dan sudah dikirim ke Mendagri. Harapannya, setelah dari Mendagri, kami ingin melakukan breakdown, terhadap IKU, terutama tentang Indeks Pengurangan Resiko Bencana,” kata Gubernur Khofifah saat ditemui wartawan usai menerima Kepala BNPB Pusat, Doni Monardo di Gedung Negara Grahadi, Kamis (11/7/2019).

Gubernur Khofifah mengatakan, indeks pengurangan resiko bencana tersebut merupakan hal baru,. Karena itu, wanita yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini ingin memaksimalkan parameter-parameter terukur terkait indeks pengurangan bencana.

“Kita sedang hunting berbagai referensi terkait indeks tersebut untuk bisa memaksimalkan Renstra dan RKPD yang kami susun berseiring dengan pembahasan RPJMD. Kami ingin mendapat masukan dari BNPB, pakar, dan pihak yang berkompeten  lainnya. Kita ingin mem-break down parameter-paramater itu secara lebih spesifik, baik regional provinsi, maupun lokal,” katanya.

Dengan adanya parameter-parameter yang terukur tersebut, lanjut Gubernur Khofifah, diharapkan dapat memberikan edukasi maupun pemahaman kepada masyarakat, khususnya terkait bencana alam. Salah satu tujuannya, masyarakat dapat lebih siap, melakukan langkah antisipasi, serta bisa terselamatkan jika terjadi bencana alam di tempat tinggal mereka.

“Jadi, nanti parameternya akan jelas, parameter pengurangan resiko bencana seperti apa, peran individu keluarga dan masyarakat seperti apa, peran Pemkab/kota seperti apa, dan Pemprov mengintervensinya seperti apa? Ini semua jelas dan  terukur,” jelasnya.

“Kemudian, masyarakat jadi lebih paham, ini lho hasil penelitannya, di titik ini ada sesar, berarti ada gerakan tanah yang mendorong keatas, nanti patahannya disini, dan sebagainya,. Hal ini sudah terpetakan oleh pakar geologi  dari UGM yang telah melakukan penelitian di beberapa titik di Jawa Timur” imbuh gubernur wanita pertama di Jatim ini.

Gubernur Khofifah menambahkan, pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada bulan April lalu. Dimana, Kepala BNPB telah menyampaikan terkait antisipasi gerakan patahan bumi yang bisa terjadi di beberapa wilayah di Jatim.

“BNPB dan tim.pakar geologi ini  sudah pernah ke Sumatera Selatan, ternyata  disalah satu area strategis diketahui ada potensi patahan bumi yang bisa menjadi sumber gempa, lalu titik tersebut dikasih tanda dengan patok bahwa disitu ada patahan bumi yang berpotensi gempa. Nah, disini juga ada titik-titik itu, saya tiap hari mendapat update, terjadi gempa  dimana, berapa km kedalamannya, berapa skala richter, dan lainnya,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengatakan, salah satu tujuan kedatangannya adalah untuk menyampaikan kepada Gubernur Khofifah, bahwa keesokan paginya, Jumat (12/7/2019), rombongan dari BNPB dari Jakarta akan melakukan serangkaian kegiatan di Jatim yang dipusatkan di  Banyuwangi.

“Salah satu aktivitas yang akan dilakukan adalah melepas tim ekspedisi desa tangguh bencana (Destana), kenapa kami pilih Banyuwangi? Karena pada tahun 1994 yang lalu, pernah terjadi gempa dan tsunami di Banyuwangi dengan korban jiwa yang sangat banyak, yakni lebih dari 250 jiwa.” katanya.

Karena itu, lanjut Kepala BNPB Doni, pihaknya ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat supaya tidak lupa peristiwa ini, karena ada kemungkinan potensi gempa tersebut terjadi kembali. Diharapkan, masyarkaat lebih waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi akibat gempa maupun tsunami. (KN04)

 

Foto : Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi kepala BNPB di Gedung Negara Grahadi

Related posts

KPK panggil mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin

PGI Usulkan Gereja yang Kosong Dipakai Karantina Pasien Corona

Erick Thohir minta PTPN Bangun Kemitraan Sawit Rakyat