Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Surabaya Survey Center (SSC) menyebut elektabilitas Whisnu Sakti Buana untuk Calon Walikota Surabaya dalam Pilkada Surabaya 2020 mendatang berada di urutan pertama atau tertinggi, ini berdasarkan survei yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Surabaya.“Beliau (Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana) mendapatkan perolehan 15,4 persen. Posisi kedua dan ketiga, secara berurutan adalah Puti Guntur Soekarno dengan 15,1 persen dan Adies Kadir dengan 6,9 persen,” kata Direktur SSC, Mochtar W. Oetomo, Rabu (9/1/2019).
Sedangkan di peringkat selanjutnya, Mochtar menjabarkan jika nama Ahmad Dhani dan Armuji berada di posisi keempat dengan perolehan 4,5 persen, diikuti kemudian oleh Fandi Utomo dengan 4.3 persen dan Arzeti Bilbina 4 persen.
Menariknya, kata dia, pada survei elektabilitas ini, muncul sebuah nama yang tidak diduga. Nama tersebut mendapatkan perolehan 9 persen. “Ia adalah siapapun kandidat yang didukung oleh Walikota Risma,” kata Mochtar.
Menurut dia, dengan posisi sekarang, siapapun nama yang mendapatkan dukungan dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini secara otomatis telah memiliki modal awal sebesar 9 persen. “Sudah sangat cukup untuk langkah awal. Walaupun masih memiliki selisih yang lumayan dengan yang berada di posisi pertama dan kedua,” katanya.
Lebih lanjut, di kisaran elektabilitas 2 persen dan 1 persen hingga 0 persen, Mochtar membeberkan juga ada beberapa nama yang masuk. Untuk kisaran 2 persen, ada Azrul Ananda dengan 2,8 persen dan Anwar Sadad 2,5 persen serta Bayu Airlangga 2 persen.
Sedangkan di kisaran satu persen, Dyah Katarina dan Halim Iskandar mendapatkan 1,2 persen dan Masfuk mengantongi 1,6 persen serta Mahfud Arifin meraih 1,5 persen.
“Sisanya ini berada di kisaran 0 persen. Agus Maimun dan Eri Cahyadi serta Hendro Gunawan lalu Suko Widodo dengan 0.4 persen, M. Habibur Rahman dengan 0.8 persen, Musyafak Rouf dan Abid Umar serta Nurwiyatno dengan 0.5 persen, M. Nur Arifin dengan 0.3 persen, Renville Antonio 0.8 persen, Sri Untari 0.9 persen,” kata Mochtar.
Di sisi lain, menurut Mochtar, tingkat “undecided voters” pada survey jenis ini juga masih ada. “Sebanyak 13.3 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab dan 1.1 persen sisanya menjawab lain-lain,” katanya.
Hasil survei yang dirilis oleh SSC tersebut berdasarkan survei yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Riset yang dilakukan menggunakan 1.000 responden melalui teknik “stratified multistage random sampling” dengan “margin of error” kurang lebih 3,1 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (KN01)
Foto : Whisnu Sakti Buana (kanan)