Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Di tengah banyaknya jenis bidang usaha di Indonesia. Co-working space atau ruang kerja bersama, menjadi salah satu bidang usaha yang kini dinilai menjanjikan. Sebuah tempat usaha yang menghadirkan konsep berbeda, yaitu satu tempat yang terintegrasi antara, coffe shop, tempat makan, dan virtual office dalam satu area.Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, co-working space merupakan salah satu terobosan usaha baru yang prospek kedepannya sangat menjanjikan. Tren co-working space, telah mengubah cara orang bekerja menjadi lebih fleksibel, dan memberikan peluang untuk membangun jaringan.
“Ini terjadi hampir di seluruh dunia. Seperti ini, menjadi tempat untuk berbisnis baru, hang out dan mengasah talenta,” kata Wali Kota Risma saat menghadiri acara pembukaan Bober Cafe di Jalan Raya Jemursari No. 70 Surabaya, Jum’at, (7/9/2018) sore.
Menurut Walikota Tri Rismaharini, co-working space mendukung terbentuknya kolaborasi antara anak-anak muda, pengusaha, ataupun antar komunitas sehingga menjadi solusi ruang kerja bersama. “Tempat ini, menjadi salah satu solusi untuk bisnis. Bisa juga untuk mengembangkan bakat dan sebagainya,” ujarnya.
Seperti Bober Cafe yang baru diresmikan di Surabaya ini menghadirkan sebuah konsep coffe shop dan kuliner, yang berpadu dengan virtual office. Ruang kerja bersama ini, dinilai mampu menjadi salah satu solusi untuk tempat berkumpulnya komunitas atau anak-anak muda kreatif di Surabaya. “Saya pikir hal seperti ini sebuah terobosan buat anak muda. Kita harus membuka peluang itu, terutama anak-anak muda,” imbuhnya.
Sementara di Indonesia, jumlah co-working space belum terlalu banyak, tidak sebanding dengan yang ada di negara-negara besar seperti eropa. Hal ini yang kemudian menjadi alasan bagi Wali Kota Risma untuk mendorong entrepreneur muda mengembangkan bisnis tersebut.
“Seperti ini, (Bober Cafe) bisa menjadi tempat bertemunya startup dengan bisnisman, dengan pengusaha dan sebagainya,” kata Walikota Surabaya perempuan ini.
Walikota mengungkapkan, usaha restoran atau kuliner menjadi salah satu tumpuan pajak utama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, selain bisnis perhotelan. Bahkan, Wali Kota Risma memastikan bisnis restoran di Surabaya, capaiannya mampu melebihi dari 100 persen.
“Jadi di Surabaya ini, kalau saya lihat dari prospek pemerintah dari pajaknya, itu setiap tahun di atas 20 persen. Jadi, kuliner di Surabaya itu luar biasa,” pungkasnya. (KN0-1)