KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Memprihatinkan, APBD Capai Rp 9,118 Triliun Warga Surabaya Masih Ada yang Menderita Gizi Buruk

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Predikat kota layak anak yang disematkan kepada Kota Surabaya patut dipertanyakan. Hal itu setelah mencuatnya kasus gizi buruk yang dialami Adi, anak berusia 10 tahun, warga Jl Kedung Baruk no 67, Kelurahan Kedungbaruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya.Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti menuturkan, dengan kekuatan APBD yang mencapai Rp 9,118 triliun, kasus gizi buruk seperti yang dialami Adi mestinya tidak boleh terjadi.

Ditemui usai berkunjung ke rumah Adi, Reni Astuti mengaku sebelumnya melihat di media sosial bahwa ada warga Surabaya yang terkena gizi buruk. Untuk memastikan hal tersebut, ia akhirnya langsung mendatangi ke rumah keluarga Adi Kedungbaruk.

“Ternyata hal itu benar (mengalami gizi buruk), memang ada warga ber KTP Surabaya terkena gizi buruk,” tutur Reni Astuti, Senin (30/7/2018).

Reni mengatakan, berdasarkan keterangan yang di berikan oleh orang tua korban, anak tersebut sempat menjalankan sekolah sampai kelas 1 SD hingga akhirnya teraudentifikasi terkena penyakit.

“Kata pak Eko (orang tua korban) setelah di bawa ke rumah sakit dr. Soewandi anaknya di diagnosa dokter terkena penyakit lupus tapi ternyata bukan, ternyata dia terkena ginjal,” bebernya.

Politisi selama dua periode di DPRD Surabaya ini menambahkan, anak tersebut untuk saat ini harus melakukan perawatan intensif seminggu tiga kali di RS Dr. Soetomo.

“Intinya saya berharap ini kan warga Surabaya pelayanan kesehatanya harus lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah kota Surabaya,” pungkas politisi dari PKS ini. (KN01)

 

Foto: Anggota Komisi D DPRD Surabaya saat berkunjung di rumah keluarga anak penderita gizi buruk di Jl Kedubg baruk, Surabaya

Related posts

ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik serbaguna “MEvITS”

Jukir Ampel Tarik Uang Karcis Lebihi Ketentuan, Dishub Kota Surabaya Tindak Tegas

kornus