Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Kredibilitas, akurat dan jelas menjadi salah satu kunci penting humas sebagai juru bicara (jubir). Apabila ketiga hal ini terpenuhi, maka semakin besar kemungkinan pesan yang disampaikan akan meyakinkan dan dipercaya khalayak.Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Jatim, Drs. Benny Sampirwanto, M.Si, saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2018 di Klub Bunga Butik Resort, Batu, Rabu (14/3/2018) sore.
Menurutnya, seorang jubir menjadi simbol suara organisasi yang tanggung jawabnya adalah menyajikan pesan dan informasi yang akurat dan konsisten. Selain itu, peran jubir adalah mengkomunikasikan informasi yang publik inginkan serta membangun kepercayaan dan kredibilitas lembaga.
“Jubir adalah garda terdepan, harus bisa menjelasakan atau menjawab masalah-masalah daerah kepada publik secara kredibel, akurat dan jelas,” jelas mantan Kepala Biro Administrasi Kerjasama Setdaprov Jatim ini.
Informasi yang tidak akurat, kredibel dan jelas, lanjutnya, akan menyebabkan persepsi publik menjadi salah dan keberhasilan program pemerintah tidak sampai ke publik. Selain itu, akan memunculkan pemberitaan fitnah dan palsu (hoax), serta pimpinan menjadi sasaran kemarahan publik.
Sebaliknya, informasi yang akurat, kredibel dan jelas akan membuat publik memahami kebijakan/keputusan pemerintah, sehingga pada akhirnya akan mendukung, mengurangi fitnah atau hoax terhadap pemerintah serta mengurangi perdebatan di ranah publik.
Benny mengatakan, ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang jubir. Diantaranya tidak boleh berbohong, jangan pernah mengatakan ‘no comment, meminimalisir ‘off the record’, serta pesan yang disampaikan singkat padat dan jelas. Selain itu seorang jubir juga harus tenang dan percaya diri serta jangan pernah berspekulasi.
Di akhir penyampaian materinya, Benny kembali mengingatkan pentingnya membangun sinergitas dengan media. Diantaranya membuka dialog dengan memberi kesempatan wawancara, doorstop, jumpa pers dan penerbitan siaran pers, serta membangun kerjasama pemerintah dan media dalam berbagai hal positif, misalnya promosi pariwisata dan informasi pembangunan.
Sementara itu, membacakan sambutan pembukaan dari Sekdaprov Jatim, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim Ir. Eddy Santoso, MM mengatakan, perkembangan media sosial yang pesat akhir-akhir harus diantisipasi dengan baik oleh humas pemerintah.
Dalam berkomunikasi di media sosial ini, setiap humas harus menyadari jika mereka sedang berhadapan dengan komunitas warga net/netizen yang termasuk net generations. Dengan sikap yang terbuka, inklusif dan bebas berekspresi, warga net menjadikan media sosial sebagai media yang bebas bicara apa saja. Oleh karena itu seorang humas harus mampu mengimbanginya.
“Humas harus lepas dari karakteristik birokrasi yang kaku, pengolahan informasi di internal lembaga harus taktis sehingga respon terhadap komentar para netizen bisa disampaikan dengan cepat dan tepat,” jelasnya. (KN01)