KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gus Ipul Ajak Kiai Redam Konflik Selok Awar-Awar Lumajang

Gus Ipul- kumpulkan - Kyai, Pendopo, Lumajang Lumajang (KN) – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak kiai, tokoh agama dan ulama untuk bersama-sama meredam konflik yang terjadi di Selok Awar-Awar Kabupaten Lumajang.“Intinya masyarakat harus coling down atau menahan diri agar tidak terpancing konflik yang terjadi terkait aktifitas penambangan pasir. Kiai harus memberi informasi yang menyejukkan bagi masyarak Kab. Lumajang agar tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” ujarnya saat berdialog dengan Bupati, kiai dan tokoh masyarakat di Pendopo Kab. Lumajang, Jumat (6/11/2015).

Menurutnya, keberadaan penambangan pasir harus memperhatikan banyak aspek, salah satunya aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Terutama kesejahteraan masyarakat sekitar daerah tambang yang mata pencahariaanya berasal dari situ.

Gus Ipul menitipkan beberapa hal agar situasi di selok awar-awar kondisinya bisa kondusif. Masyarakat harus coling down atau menahan diri. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk coling down dengan menahan diri sekaligus kita menunggu proses hukum yang berjalan,” terangnya.

Selanjutnya, pemerintah dan pihak terkait juga berkewajiban memikirkan dampak yang terjadi akibat konflik tersebut. Salah satunya, korban yang terdampak konflik tersebut dapat terus bekerja dan anak usia sekolah bisa memperoleh pendidikan kembali.

“Kami akan mengevaluasi menyeluruh dan bertahap agar penambangan bisa kembali dimulai dengan aturan-aturan yang sesuai. Kita ingin semua ikut mengawasi, melihat dan terlibat sehingga bisa memberikan pengawasan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Pemprov Jatim akan mengeluarkan kebijakan untuk memberikan beberapa ijin tambang perusahaan. Dengan dikeluarkannya ijin tambang ini, perusahaan tambang yang sesuai dan ketentuan bisa beroperasi kembali.

Harapannya, dengan beroperasinya ijin pertambangan yang sudah diakui sesuai ketentuan akan memenuhi kebutuhan pembangunan. Bagi yang sarat-saratnya terpenuhi Pemprov Jatim akan segera memberi rekomendasi perijinan, namun sebaliknya jika perizinan tersebut tidak memenuhi persyaratan akan dibekukan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Resolusi Lumajang Damai oleh kelompok masyarakat.

Dari Resolusi Lumajang Damai tersebut, Gus Ipul menyimpulkan bahwa ada keinginan kuat agar pengelolaan, penambangan bisa di revitalisasi, reformasi dan perbaiki supaya kedepan bisa sehat. Artinya, sehat bagi lingkungan, masyarakat dan situasi sekitar.

Ia mencontohkan, pengambilan pasir bisa dilakukan di pinggir sungai atau pantai. Ini adalah masa transisi. Dahulu, ijin penambangan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, namun semenjak tahun 2015 beralih ke Provinsi. “Pemprov Jatim akan berkoordinasi terkait ijin tambang. Ini adalah masa transisi. Dan semua akan di evaluasi. Semangat ini akan kita tangkap untuk perbaikan bersama, supaya keputusan yang diambil tepat sesuai dengan pro lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tegasnya.

Kedua, ini ada semangat dan keinginan ke depan, agar pasir Lumajang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Kab. Lumajang. Selebihnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan diluar Lumajang.

Ketiga, ada keinginan untuk menahan diri atau menurunkan tensi. Bahwa semua kekuatan, tokoh dan ulama terus diperbaiki hubunganya agar kembali bersatu di tengah proses hukum yang berjalan. Dengan cara yakni melakukan komunikasi secara baik.

“Semua harus memiliki kepekaan, concern dan perhatian untuk menghindari aksi balas dendam dan teror. Dan menciptakan situasi damai, harmoni sekaligus tetap rukun,” urainya. (yo)

Related posts

Dilarang Pakai Jilbab, Karyawan Stikom Mengadu Dewan

kornus

Kemenag-Unicef Kembangkan Instrumen Pesantren Ramah Anak

24 Ribu Rumah di Surabaya Mendapat Akses Jaringan Gas Bumi

kornus