KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

76 Laka Libatkan Bus Sumber Kencono, Gubernur Bertindak Tegas Surati Kemenhub

Surabaya (KN) – Gubernur Jatim Soekarwo mendesak Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk mengevaluasi manajemen PO Sumber Kencono, yang seringkali menjadi malapetaka kecelakaan dan menimbulkan puluhan korban jiwa. Untuk itu, Gubernur Soekarwo bertindak tegas berkirim surat kepada Kementerian Perhubungan.

Orang nomor satu di Jatim ini geram dan meminta agar institusi yang mengeluarkan izin trayek segera mengevaluasi izin usaha PO Bus Sumber Kencono (SK). Ini dilakukan, karena, PO Sumber Kencono seringkali terlibat kejadian kecelakaan yang merengut puluhan korban jiwa.

Hal ini terkait kecelakaan maut antara bus Sumber Kencono W 7181 UY dengan minibus Elf AG 7103 ML, di Bypass Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Mojokerto, Senin (12/9/2011), dini hari yang menewaskan 20 penumpang dan puluhan lainnya luka-luka.

“Dalam aturannya, izin trayek bus yang terlibat kecelakaan yang bisa dicabut. Tapi, manajemen Sumber Kencono juga harus dievaluasi. Pemprov tak punya wewenang mencabut trayek, karena masalah izin trayek wilayah Pemerintah Pusat, sedangkan izin usaha ada di pemerintah daerah,” tegas Soekarwo kepada wartawan di DPRD Jatim usai Rapat Paripurna.

Selain itu, Gubernur juga meminta Kemenhub memberikan peraturan yang jelas dan melarang sistem setoran bagi seluruh PO. Sistem setoran ini dinilai sebagai biang keladi kecelakaan. Sebab sopir menjadi terburu-buru dan saling menyalip di jalanan.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, menyebutkan selama periode Tahun 2009-2011 jumlah kecelakaan lalulintas yang melibatkan bus Sumber Kencono sebanyak 76 kasus Laka dengan korban jiwa meninggal dunia sebanyak 72 Jiwa, sedangkan luka berat sebanyak 67 dan 69 luka ringan.

Data dari Dirlantas Polda Jatim, pada tahun 2009 bus Sumber Kencono mengalami 31 kasus kecelakaan, dan mengakibatkan 17 orang meninggal dunia, 20 orang luka berat dan 35 luka ringan.

Terdiri dari kecelakaan di Sidoarjo sebanyak empat kejadian dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan satu orang luka berat. Di wilayah Jombang sebanyak dua kejadian dan menimbulkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka ringan.

Di Ngawi sebanyak 14 kejadian dengan korban meninggal dunia sembilan orang, luka berat 16 orang dan 21 orang luka ringan. Nganjuk sebanyak tujuh kejadian yang mengakibatkan dua orang luka berat dan 11 orang luka ringan, serta Madiun sebanyak empat kejadian dengan korban tiga orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan dua orang luka ringan.

Tahun 2010 sebanyak 31 kecelakaan dan menimbulkan 19 orang meninggal dunia, 16 orang luka berat dan 22 orang luka ringan. Kecelakaan itu terjadi di wilayah Sidoarjo sebanyak lima kejadian yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan dua orang luka ringan. (anto/rif)

 

Related posts

Satpol PP Surabaya Tidak Serius Dalam Penegakan Perda

kornus

Komisi B : Pemkot Tak Pernah Menyelenggarakan Parkir Sesuai Perda

kornus

Kepala BIN: Bentrokan Antarkelompok Di Ambon Murni Kesalahpahaman

kornus