KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Wapres RI Budiono Menghadiri Puncak Acara Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat

Sidoarjo (KN) – Wakil Presiden RI Budiono bersama Gubernur Soekarwo, saat mengahdiri Puncak Peringatan Hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-IX Nasional dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke 40 di Puspa Agro, Sidoarjo, Kamis (24/5).Wapres Boediono mengajak agar semangat gotong-royong harus selalu digelorakan lagi dan diteguhkan. Sebab, nampaknya semangat ini makin luntur dan merosot di kota-kota dan bahkan juga sudah mulai tererosi dalam kehidupan di desa-desa.

Penegasan itu disampaikan Wapres Boediono dalam pidatonya pada Puncak Peringatan Hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-IX Nasional dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke 40 di Puspa Agro, Sidoarjo, Kamis (24/5).

Dia mengatakan, rasanya tepat jika hari ini merayakan Bulan Bakti Gotong Royong bersamaan dengan peringatan Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Jika semangat gotong royong dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga benar-benar menggelora di seluruh masyarakat, Boediono sangat yakin bangsa Indonesia akan mampu terus maju dan mencapai apa yang kita cita-citakan, termasuk mencapai semua sasaran MDGs. Keluarga Indonesia akan lebih sejahtera, Indonesia akan maju, dan Indonesia akan mendapatkan tempat yang terhormat di kancah pergaulan dunia.

Menyikapi sebuah peringatan, Boediono mengajak untuk lebih memaknai dengan cermat hakikat kegiatan ini. Seremoni hanyalah suatu penanda bahwa kita memperteguh komitmen kita pada suatu tujuan.

“Dalam hari peringatan ini kita berkomitmen untuk benar-benar serius mengupayakan perbaikan nasib keluarga Indonesia dan untuk memperkuat semangat gotongroyong di antara kita,” katanya.

Dikatakannya, keluarga adalah pilar utama bangsa. Suatu bangsa dibentuk oleh keluarga-keluarga. Tanpa keluarga-keluarga yang sejahtera, tidak akan pernah mampu mewujudkan sebuah bangsa yang sejahtera. “Tanpa keluarga-keluarga yang cerdas, tidak mungkin kita menjadi bangsa yang cerdas,” tegasnya.

Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) punya peran sentral dalam membentuk dan merawat fondasi utama bangsa, yaitu keluarga Indonesia. Dalam hal ini, tentu harus pula dicamkan bahwa pemberdayaan itu harus melibatkan seluruh komponen bangsa, bukan hanya pemerintah. Semua anggota masyarakat wajib memberikan kontribusinya untuk tujuan bersama ini. Semua wajib turut bergotong-royong mengupayakan perbaikan kesejahteraan yang kita idam-idamkan.

Dalam memperbaiki kesejahteraan keluarga Indonesia, pekerjaan rumah masih sangat banyak. Dalam kesempatan itu, Ia menyebutkan salah satu dari begitu banyak pekerjaan rumah tersebut, yaitu bagaimana harus mencapai sasaran pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Sasaran-sasaran kesejahteraan ini sudah menjadi kesepakatan para pemimpin bangsa di seluruh dunia.

Indonesia juga telah memberikan komitmennya dan oleh sebab itu demi perbaikan derajat kesejahteraan keluarga Indonesia dan demi martabat bangsa, kita harus dapat mencapainya dengan baik.

Ada delapan sasaran, kata Budiono, dalam MDGs yang semuanya boleh dikatakan terpusat pada kehidupan dan kesejahteraan keluarga. Dan kesepakatannya adalah kedelapan sasaran itu harus tercapai pada tahun 2015. Berarti waktunya tinggal tiga tahun lagi dari sekarang. “Dan kita tidak boleh membuang waktu untuk mencapai target-target itu,” pintanya.

Jika diinventarisasi, maka secara nasional maupun masing-masing daerah ada sasaran-sasaran yang sudah hampir dicapai dan bahkan ada sasaran-sasaran yang sudah dicapai pada tahun ini juga. Tapi ada juga yang masih jauh dari sasaran.

Ada tiga target yang masih jauh tertinggal. Ketiga sasaran yang belum tercapai itu adalah penurunan angka kematian ibu melahirkan, penanggulangan HIV/AIDS, TBC, dan malaria, dan penyediaan akses air minum dan sanitasi dasar yang layak bagi rumah tangga. “Kita masih harus bekerja ekstra keras untuk mencapai target-target itu pada tahun 2015. Di sini saya melihat peran penting yang dapat dilakukan oleh gerakan PKK,” ujarnya.

Boediono meminta pada seluruh kader penggerak PKK untuk menyingsingkan lengan baju guna mencapai tiga sasaran itu di daerah masing-masing. Bukan sebuah kebetulan jika ketiga sasaran itu berkaitan erat dengan kebersihan lingkungan di sekitar rumah. Dengan cara bergotong royong dapat memperbaiki kualitas lingkungan, kebersihan dan sanitasi di pemukiman tempat tinggal.

Dengan bergotong royong menjaga kebersihan, dapat mengurangi penyakit dan membuat lingkungan rumah lebih nyaman. Gotong royong adalah tradisi warisan nenek moyang yang harus selalu kita gelorakan.

Dalam kesempatam itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, Jawa Timur sangat bangga mendapat kehormatan menjadi tuan rumah peringatan pada 2012 ini. Pameran kegiatan PKK dan produk-produk yang dihasilkannya juga mendapat respon baik dari masyarakat Sidoarjo dan Surabaya. (yok)

 

Related posts

Antisipasi Penduduk Fiktif Pasca Lebaran, Dispendukcapil Surabaya Gencarkan Pengawasan Bersama RT-RW

kornus

Flag Relay Merah Putih HUT Ke-73 TNI Berakhir di Merauke

kornus

Gubes ITS Terpilih untuk Pimpin IEEE Indonesia Section 2023

kornus