KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Wapres Budiono Tinjau Langsung Ke Lokasi Lumpur Lapindo

Sidoarjo (KN) – Wakil Presiden, Budiono, meninjau langsung lokasi Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. Ini untuk mengetahui kondisi terkini semburan Lumpur yang kini statusnya membahayakan itu. Dalam kunjungannya Wapres didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.Wapres Budiono tiba di Bandara Juanda, Kamis (22/9), sekitar pukul 08.00 WIB, dan langsung disambut oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jajaran Pejabat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida Jatim), Kepala Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan pejabat dilingkungan Pemprov Jatim.

Usai tiba di Bandara Juanda, Wapres Budiono menggelar rapat tertutup dengan pihak BPLS dan jajaran Muspida Jatim. Rapat tertutup tersebut guna mengetahui kondisi dan perkembangan semburan Lumpur Sidoarjo.

Setelah rapat tertutup dengan para pejabat BPLS dan Muspida Jatim, Wapres Budiono beserta rombongan dengan menggunakan Bis sidak ke Lokasi Lumpur Sidoarjo, tepatnya di tanggul lumpur yang beberapa waktu lalu dinilai rawan longsor oleh BPLS. Usai melihat kondisi tanggul wapres menyempatkan diri meninjau pusat semburan lumpur dan seluruh area lokasi lumpur dari atas dengan menggunakan helikopter.

Di lokasi Lumpur, Wapres Budiono menggelar pertemuan dengan perwakilan warga dari 9 RT dan 3 Desa yang terkena dampak dari Lumpur Lapibdo, yaitu Desa Siring Barat, Desa Jatirejo barat, Desa Mindi, Desa Besuki, Desa Panjarakan, dan Desa Kedungcangkring, Porong, Sidoarjo di ruang VVIP Bandara Juanda.

Usai melakukan pertemuan dengan perwakilan warga, wapres Budiono menjelaskan dalam pertemuan tersebut pemerintah menyampaikan secara terbuka berbagai permasalahan terkait dampak Lumpur. “Kami menyampaikan secara terbuka dan niat baik dari awal untuk menuntaskan masalah-masalah ke depan dan kami sudah menyampaikan beberapa hal.

Pertama,kita menginginkan nanti dengan persetujuan DPR menuntaskan penyelesaian ganti rugi dari 9 RT dan tiga desa pada tahun 2012, dengan demikian lahan ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik,” jelas Wapres Budiono, kepada para wartawan di ruang VVIP Bandara Juanda,Kamis (22/9).

Wapres Budiono menambahkan, lahan-lahan yang menjadi milik negara nantinya akan dikembangkan oleh Pemerintah Pusat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah.”Nanti akan ada progam pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan lahan-lahan yang sudah diserahkan oleh negara,”ujarnya.

Selain masalah ganti rugi, dalam kesempatan ini Wapres juga mengemukakan hal yang paling penting, yaitu penanganan luapan lumpur dalam menghadapi musim penghujan nanti. “Masalah yang sangat urgen, nanti dengan datangnya musim hujan ini, tadi saya lihat dilapanagn memang dilakukan langkah awal tapi kita harus antisipasai apabila musim hujan tiba jangan sampai ada musbiah yang tidak kita inginkan,” kata Wapres Boediono.

Wapres menambahkan, satu langkah yang penting yang harus dilakukan segera adalah membuat sudetan yang melewati tiga desa untuk dialirkan ke kali Porong. “Hal ini penting dilakukan guna mengurangi akumulasi luapan lumpur yang ada,” tambah Wapres.

Selain itu wapres juga berharap agar jalan arteri porong empat jalur bisa diselesaikan pada akhir tahun ini, sehingga ke depan pemerintah bisa menyelesaikan berbagai hambatan lalu lintas guna meningkatkan kegiatan ekonomi yang lebih baik.

Di akhir penjelasannya. wakil Presiden Budiono mengatakan, ke depan Pemerintah akan suatu tata membangun suatu tata ruang untuk kepentingan ruang untuk kepentingan publik di sekitar lokasi lumpur Lapindo guna kenyamanan lingkungan dan sebagai rekreasi agar bisa mengubah suasana musibah menjadi ceria.

Sementara itu dari data BPLS, semburan lumpur masih tetap terjadi hingga sekarang. Sehingga menimbulkan puncak gunung lumpur. Hal ini menimbulkan 18 kali longsoran tanggul lumpur sepanjang tahun 2010 dan 13 kali longsoran pada 2011. Hingga Agustus 2011, luas wilayah basah (area terdampak lumpur) di Porong-Sidoarjo mencapai 144 hektare. Padahal, pada Juni 2011 luas wilayah basah masih mencapai 102,7 hektare.

Puncak gunungan lumpur saat ini mencapai 15,05 meter, sementara ketinggian tanggul 11 meter. Untuk itu, akan diupayakan terus meninggikan tanggul di beberapa titik menjadi 12 meter.(yok)

Related posts

Pakar Geonetik ITS Minta Pemkot Surabaya Segera Cor Dengan Beton Jl Lasem Yang Ambles

kornus

Polda Jatim Imbau Pemudik Lebaran Waspadai Jalur Rawan Macet

kornus

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Gubernur Khofifah Sidak Mamin dan Parcel Lebaran

kornus