KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Walikota Surabaya Serahkan Bantuan Bangunan Sekolah Tahan Gempa di Lombok Timur

Lombok (MediaKoranNusantara.com) – Pembangunan sekolah dasar (SD) atas bantuan Pemkot Surabaya di Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, sudah rampung. Pembangunan sekolah tahan gempa itu sebagai pengganti SDN 1 Obel-Obel yang rata dengan tanah akibat gempa berkekuatan 7 skala richter di kawasan yang berada di pinggiran laut Nusa Tenggara Barat. Kebetulan kawasan itu juga terkena dampak patahan Flores yang terjadi pada Juni 2018. Kini bangunan itu diserahterimakan Walikota Surabaya Tri Rismaharini kepada Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy pada Selasa (28/5/2019) sore.Bantuan pembangunan sekolah itu juga untuk merajut kepedulian sesama anak bangsa, baik pelajar,warga dan Pemkot Surabaya kepada warga yang mendapat musibah atau bencana. Sekolah yang dibangun dari hasil donasi atau sumbangan itu berupa bangunan dengan sati lantai yang dilengkapi delapan ruang kelas dan guru serta satu bangunan untuk rumah dinas.

Disampaikan Walikota Surabaya yang akrab disapa Risma itu saat penyerahan bangunan yang ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pertukaran cinderamata, donasi yang terkumpul saat itu mencapai Rp800 juta dan diperuntukan bagi pembangunan sekolah lengkap dengan perabotannya. Namun kenyataannya, di kawasan itu masih sering dilanda gempat sehingga bangunan yang semula sederhana itu dianggap masih tidak aman akan gempa.

Walikota lalu meminta bantuan pihak akademisi untuk mengkaji bangunan seperti apa yang tahan dengan gempa. Alhasil dari kajian itu, terbangunlah SDN 1 Obel-Obel seperti saat ini. Namun, dengan nilai sederhana yang semula hanya Rp800 juta, kebutuhan bangunan tahan gempa itu ternyata meningkat, mencapai Rp1,567 miliar.

“Kami pun mengiyakan pembangunan dengan nilai Rp1,5 miliar tersebut. Namun walau nilainya membengkak, bangunan itu benar-benar tahan gempa. Dan dari nilai itu, terpaksa yang rencana semula bangunan dengan nilai Rp800 juta bisa dilengkapi dengan perabotan, tak bisa kami wujudkan dengan perabotan. Dengan nilai Rp1,5 miliar itu hanya nilai bangunan tanpa perabotan, tapi benar-benar tahan gempa,” ungkap Walikota Risma saat penyerahan SDN 1 Obel-Obel.

Risma menambahkan, jika di Surabaya, bangunan sekolah dengan nilai seperti itu, sudah terbangun gedung pendidikan dengan dua lantai. Namun di Obel-0bel, nilai seperti itu hanya untuk gedung sekolah tak bertingkat, tetapi bangunan tahan gempa.

Hal itu juga diakui Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy. Menurutnya, saat ada gempa dengan kekuatan 5 skala richter dan SDN 1 tersebut sudah jadi, tak satupun genteng sekolah yang jatuh. Bahkan bangunannya tak rusak. Menurut Sukiman, itu menunjukan bahwa bangunan yang disumbangkan pemerintah dan warga Surabaya, benar-benar tahan gempa.

Sukiman Azmy juga mengucapkan terimakasih kepada warga Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya atas bantuan tersebut. Sukiman menyatakan, Surabaya menjadi salah satu di antara daerah yang paling banyak memberikan bantuan kepada masyarakat Lombok Timur. “Saya sangat berterima kasih kepada Surabaya. Apalagi Bu Wali sampai datang langsung ke pelosok Lombok Timur untuk serahterimanya, sehingga ini merupakan suatu penghargaan setinggi-tingginya bagi kami. Semoga silaturrahmi di Bulan Ramadhan ini bisa membawa berkah dan manfaat bagi kita semua,” kata Sukiman.

Walikota menambahkan, pascagempa, dirinya mengutus perwakilan Pemkot Surabaya untuk mengirimkan bantuan ke daerah yang paling pas untuk menerimanya. Dari situlah, tim Pemkot Surabaya menemukan jika Obel-Obel adalah daerah paling jauh dari jangkauan dan belum sama sekali mendapat bantuan. Untuk itu, wali kota memerintahkan menyalurkan banguan dari Surabaya ke Obel-Obel, baik berupa makanan, selimut dan kebutuhan lainnya. Apalagi setelah tahu SDN 1 Obel-Obel rata dengan tanah, wali kota pun memusatkan bantuannya ke kawasan itu.

Sementara Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Imam Siswandi mengatakan, bantuan pembangunan SDN Obel-Obel ini terdiri dari gedung sekolah satu lantai seluas 583 meter persegi dan rumah dinas kepala sekolah seluas 49 meter persegi. Gedung sekolah itu terdiri dari enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, dan delapan toilet.

“Pembangunan gedung ini murni dari Pemkot Surabaya, karena bangunan lama rusak parah, sehingga harus kami robohkan dan kemudian dibangun baru dari awal, jadi bukan hanya sekadar renovasi,” katanya.

Dia juga memastikan, biaya untuk membangun sekolah ini berasal dari sumbangan atau donasi para pelajar Surabaya, warga Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya. Secara keseluruhan, pembangunan sekolah ini menelan biaya sebesar Rp1.567.815.000. “Bangunan gedung ini dirancang tahan gempa, pembangunannya dimulai November 2018 dengan tenggat waktu 6 bulan. Alhamdulillah pihak kontraktor bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan kali ini bisa diresmikan,” pungkasnya. (KN01)

Related posts

Ini Daftar Penerima Anugerah Dewan Pers 2021

Respati

Debat Keempat Cawapres, Siapa yang Unggul?

Respati

Panglima TNI Ziarah ke Makam Jenderal Besar Soeharto

kornus