Ramainya pembicaran tentang perjalanan dinas ke luar negeri para wakil rakyat di Surabaya akhir-akhir ini banyak mendaoat sorotan dari berbagai kalangan, Kendati banyak mendapat sorotan bahkan kecaman mereka tetap acuh saja. Mestinya bagi anggota dewan yang hendak ke Luar negeri harus memiliki alasan dan tujuan yang jelas atas keberangkatannya.Dalam perjalanan dinas ke luar negeri harus berkompeten pada bidang tugasnya, sehingga tidak terkesan cuma ikut meramaikan saja dan sekedar plesiran tanpa membawa pulang manfaat yang baik bagi tugasnya ke depan, serta hanya menghambur-hamburkan anggaran APBD saja.
Salah satu contoh di Surabaya, para pejabat dan anggota dewan akhir-akhir ini demen ngelencer ke luar negeri. Menjelang tahun terakhir masa bhakti periode 2009-2014, para anggota DPRD Surabaya benar-benar memanfaatkan obral kesempatan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Secara diam-diam, ada puluhan anggota dewan yang menunggu antrean kunker sekaligus pelesiran ke manca negara pada September-Oktober 2013 ini.
Keberadaan mereka menambah panjang daftar para wakil rakyat yang kerjanya hanya hobi jalan-jalan ke luar negeri pada bulan ini. kabarnya, Minggu (22/9/2013) ada lima orang anggota dewan yang terbang ke Kota Busan, Korea Selatan.
Diantaranya Ivy Juana (Komisi B/Fraksi Partai Demokrat), Sudarwati Rorong (Komisi D/Fraksi Partai Damai Sejahtera), Camelia Habiba (Komisi B/Fraksi Apkindo), Khusnul Khotimah (Komisi D/Fraksi PDIP), serta -Musrifah (Komisi C/Fraksi PKB) yang dijadwalkan akan berada di Busan dan baru balik ke Surabaya pada 28 September 2013. Keberadaan kelimanya akan masuk dalam rombongan, bersama unsur Pemkot Surabaya, guna menghadiri sejumlah kegiatan terkait kerjasama sister city.
Bahkan secara diam-diam, Senin (23/9/2013) kemarin, lima anggota dewan lainnya terbang ke Xiamen, China. Mereka adalah Rio Dharma Imanri Pattiselano (Sekretaris Komisi B/FPDS), Rusli Yusuf (anggota Komisi B/FPD), Erick Reginal Tahalele (anggota Komisi A/FPG), Alfan Khusaeri (Wakil Ketua Komisi A/FPKS), dan KH Moch Naim Ridwan (anggota Komisi A/FPKB). Mereka dijadwalkan baru akan tiba kembali di Surabaya pada 29 September 2013 mendatang. Keberadaan kelimanya di negeri tirai bambu ini, lagi-lagi beralasan untuk kepentingan sister city.
Pada Oktober, empat orang wakil rakyat lainnya juga sudah antre terbang, kabarnya persiapan segala suasuatunya sudah siap tinggal terbang saja. Empat orang anggota dewan yang akan berangkat ke Kitakyusu Jepang pada 6-12 Oktober 2013 itu, Masduki Toha (anggota Komisi D/FPKB), Junaedi (Sekretaris Komisi D/FPD), Eddie Budi Prabowo (Wakil Ketua Komisi D/FPG), dan Fatkur Rohman (anggota Komisi D/FPKS). Alasanya kelasik, keberangkatan empat orang unsur pimpinan dan anggota Komisi D ini juga katanya terkait sister city.
Ini sungguh membuar rakyat surabaya tercengang, bagaimana tidak, mereka para wakil rakyat yang mestinya getol memperjuangkan kepetingan rakyatnya pada keblinger ramai-ramai klenceran ke luar negeri.
Hendaknya para wakil rakyat yang mau ke luar negeri harus mempunyai tujuan yang jelas. Tidak usah berangkat ke luar negeri bagi mereka yang tidak berkepentingan dengan daerah yang dipimpinya.
Pejabat daerah yang hendak berangkat ke luar negeri tidak harus meminta Ijin dari siapapun dan beralasan sister city, akan tetapi sebaiknya keberangkatan wakil rakyat ke luar negeri itu harus memiliki kepentingan untuk kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Pejalanan dinas ke luar negeri itu harus dilakukan seefesien mungkin dengan hanya mengikutkan anggota dewan yang memiliki kompotensi terhadap negara tujuan dan tetap mempertimbangkan kondisi APBD.
Mestinya para wakil rakyat di Surabaya ini memperhatikan antara output dan input atas keberangkatan mereka ke luar negeri, jangan seenaknya dan sekedar jalan-jalan ke luar negeri tanpa tujuan dan maksud yang jelas dan tak membawa hasil yang dapat menyesejahterakan rakyatnya, tetapi hanya sekedar hobi dan hura-hura saja. .