KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

UTS Siapkan Beasiswa Penuh bagi Mahasiswa Berprestasi

Rektor UTS Dr Y Kristanto SE, MM (kiri) bersama Ketua Yayasan UTS Dr Ir Budi Darmadi MSc (tengah) dan Wakil Rektor 1 menjelaskan re-branding kampus dalam Press Conference & Media Gathering UTS di Surabaya

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Universitas Teknologi Surabaya (UTS) menyiapkan beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi tapi berasal dari keluarga tidak mampu. Ada 100 kuota yang disiapkan untuk jalur ini dan mereka bisa memilih 7 program studi dalam tiga fakultas yang ada di kampus yang berlokasi di kawasan Balongsari Praja Surabaya.
Rektor UTS Dr Y Kristanto SE, MM menjelaskan selain jalur reguler, dalam penerimaan mahasiswa baru yang digelar sejak Mei hingga September 2019 pihaknya menyiapkan beasiswa penuh bagi mahasiswa baru berprestasi namun berasal dari keluarga tidak mampu.
“Prestasi bisa akademik dan non akademik. Bawa SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), kampus UTS siap menyediakan program full beasiswa yang akan diberikan khusus bagi mereka,” ujarnya dalam Press Conference & Media Gathering UTS di Surabaya, Kamis (15/8).
Pihaknya juga memberikan gratis biaya formulir untuk 300 orang pendaftar pertama via website “Sebagai bagian dari strategi re-branding kampus UTS, kami juga akan memberikan gratis biaya formulir untuk 300 mahasiswa baru yang mendaftar via website resmi kami yaitu di www.utssurabaya.ac.id, ” katanya.
Dari 7 program studi yang ada, UTS menargetkan tahun ini masing- masing program studi mampu menjaring minimal 30 mahasiswa baru. Di tengah persaingan kampus baik negeri dan swasta di Jatim pihaknya optmistis mampu merealisasikan target itu. Apalagi ditunjang dengan biaya perkuliahan yang terjangkau tanpa menurunkan kualitas, untuk non beasiswa Rp 4.350.000 per semester.
Sementara itu Wakil Rektor 1 UTS Dr Rukin SPd., MSi pada kesempatan tersebut menjelaskan kampus UTS juga telah memiliki kelas karyawan yang proses pelaksanaannya cukup berbeda dengan berbagai kampus yang lain, salah satunya adalah pembelajaran yang berbasis riset dan berbasis mahasiswa, sehingga nanti kampus UTS akan melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki kualitas serta integritas intelektual, berdaya saing tinggi baik secara akademis begitu pula moral.
“Kampus UTS ini dibangun bukan hanya untuk belajar menimba ilmu, akan tetapi seluruh lulusan UTS itu juga diharapkan dapat melahirkan karakter-karakter yang berbudi pekerti dan lulusannya pasti cemerlang,” urainya.
Kurikulum yang berlaku di UTS pun, kata dia, berdasarkan Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI, di mana lulusannya diarahkan untuk menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keilmuannya, sehingga mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.
Dijelaskannya UTS juga telah bekerjasama dengan universitas lainnya di Indonesia seperti Universitas Muhamadiyah Malang dalam bidang SPMI, STIE NU Gresik dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat hingga Universitas Setia Budi dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pengadaan buku-buku perpustakaan. Selain itu, saat ini UTS juga sedang merintis jejaring kerjasama dengan luar negeri.
Sementara Ketua Yayasan UTS Dr Ir Budi Darmadi MSc mengatakan re-branding UTS dilakukan seiring adanya alih kelola yayasan sejak 2016. Re-branding saat ini dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi, di antaranya akreditasi program studi maupun institusi yang dilaksanakan oleh BAN-PT sebagai legitimasi kualitas program pendidikan perguruan tinggi. Juga re-design logo UTS dengan konsep desain terkini agar menjadi kebanggaan identitas UTS, serta memperkenalkan juga tagline UTS. Menunjuk Chief Marketing Officer (CMO) yang merupakan bagian penting, dengan tugas pokok mengorganisir proses re-branding kampus UTS, sehingga strategi re-banding dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Selain itu menciptakan standar brand untuk kebutuhan marketing UTS dan memanfaatkan para alumni UTS sebagai branding melalui berbagai testimoni di website UTS. Para alumni juga dilibatkan dalam proses Tracer Study, bahkan bisa memberikan kontribusi pada pembentukan Career Center.
“Re-branding kampus UTS prinsipnya fokus pada peningkatan manajemen, sarana prasarana dan digitalisasi. Semuanya ditujukan untuk semakin memudahkan dan meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa dan calon mahasiswa di tengah ketatnya industri pendidikan Indonesia saat ini,” katanya.
Saat ini UTS memiliki 7 prodi dalam tiga fakultas dengan jumlah mahasiswa per akhir 2018 sebanyak 357 orang. Saat ini jurusan/fakultas yang menjadi favorit mahasiswa baru adalah Program Studi Hukum yang sudah terakreditasi B. Namun demikian peminat yang mendaftar di Program Studi Manajemen juga sudah ada peningkatan mulai 2019 ini.(gus)

Related posts

Rapat Paripurna di DPRD Surabaya, Walikota Eri Cahyadi Sampaikan Penjelasan Usulan Raperda

kornus

Gempa 6 SR Picu Kepanikan Warga Bali dan Lombok

redaksi

Mahasiswa ITS Gagas Desain Ruang Publik Ramah Lingkungan di Perkotaan

kornus