Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Sutarno (34), tersangka curanmor yang berusaha melakukan perlawanan terhadap anggota Reskrim Polsek Kenjeran saat dikeler petugas ke rumahnya di Jl Platuk Donomulyo III, Surabaya. Terbukti, petugas Polsek Kenjeran menemukan sebilah celurit menempel di atas dinding pintu rumahnya. Beruntung, anggota cepat sigap kemudian menyita senjata tajam khas Madura tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Yudho B Hariono mengungkapkan, kewaspadaan anggota sudah dipersiapkan sejak awal saat menggerebek rumah Sutarno. “Karena tersangka (Sutarno) tergolong bandit sadis dan kerap melakukan perlawanan saat akan ditangkap,” ungkap Yudho, Kamis (2/8/ 2018).
Bila tidak sigap, kata Yudho, Sutarno akan mengambil celurit untuk digunakan menyerang anak buahnya. Selanjutnya, anggota berpakaian preman menggelandangnya ke Mapolsek Kenjeran.
Saat diinterogasi, Sutarno mengaku, sudah beraksi di depalan TKP (tempat kejadian perkara) di wilayah hukum Polres Tanjung Perak Surabaya.
“Tersangka pernah ditembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap polisi atas kasus curanmor,” tandas perwira berpangkat tiga balok di pundaknya itu.
Sutarno menjadi buronan polisi setelah menggasak sepeda motor Honda Beat nopol L 6620 EO, milik Sri Utami (35), saat diparkir di depan kos Jl Kedinding Tengah VI, Surabaya beberapa waktu lalu.
Setelah mendapat laporan dari korban, polisi langsung melakukan penyelidikan, hingga akhirnya polisi berhasil menangkap Sutarno di rumahnya, Senin (16/7/2018). Dari tangan Sutarno, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu set kunci T dan Honda Revo L 4681 PA, yang dijadikan sarana aksinya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Sutarno akhirnya dijebloskan di balik jeruji besi Mapolsek Kenjeran. (KN03)
Foto : petugas-Polsek-Kenjeran-menunjukan-barang bukti- dan tersangka-curanmor di Mapolsek