KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Siapkan Kader Berkualitas, Partai Gelora Jatim Launching Akademi Manusia Indonesia

Sidoarjo (MediaKoranNusantara.com) – Partai Gelora Indonesia Jawa Timur menyiapkan kadernya berkualitas dengan mendirikan Akademi Manusia Indonesia (AMI) dan akademi Kepemimpinan Nasional (AKN).
Setelah membentuk struktur kepengurusan hingga tingkat kecamatan untuk pemenuhan persyaratan pendaftaran parpol baru ke Kemenkumham. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW ) Partai Gelora Indonesia Jatim langsung tancap gas menggelar launching Akademi Manusia Indonesia (AMI) di Hotel Neo, Jl Raya Waru, Sidoarjo, Sabtu (14/3/2020).“AMI ini merupakan model pengkaderan yang akan diberlakukan kepada seluruh kader dan sifatnya wajib. Hari ini yang hadir sebanyak 278 orang,” kata Ketua DPW Partai Gelora Jatim, Muhammad Sirot kepada awak media di sela acara launching AMI, Sabtu (14/3/2020) siang.

Sedangkan, Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) yang diketuai Hammy Wahjunianto itu akan menyiapkan leader. Untuk AKN, hanya diikuti oleh pengurus-pengurus fungsionaris.
Dia menjelaskan, ada tiga konten dari pengkaderan di AMI tersebut. Pertama, bagaimana membentuk kader mempunyai kemampuan mengelola organisasi. Arahnya ke organizational development. Jadi, membangun organisasi, termasuk organisasi politik yang profesional.

“Artinya, mereka nanti disiapkan menjadi orang-orang yang mampu mengelola Partai Gelora. Mereka disiapkan menjadi pengurus. Ke depan, kita siapkan mereka sebagai pemimpin di partai ini,” ujarnya.

Kedua, lanjutnya, social development. Yakni, bagaimana membangun rekayasa sosial agar para kader punya kemampuan merekayasa sosial. Kemudian, bagaimana mengubah masyarakat, melakukan pendekatan ke masyarakat dan bagaimana melakukan peran-peran sosial di masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan sekarang.

“Bukan hanya peran-peran sosial dalam pengertian kepedulian sosial, tapi juga kemampuan mereka merekayasa. Bagaimana masyarakat ini menjadi lebih baik, bagaimana masyarakat ini dari anti politik menjadi melek politik. Jadi, mereka yang semula tidak mau terlibat di dalam pembangunan, kemudian mau terlibat dalam pembangunan,” tuturnya.

Yang ketiga, adalah state development. Yakni, bagaimana mereka punya kemampuan untuk mengelola negara. “Jadi, ini tiga tahap model pengkaderan di partai. Nanti, mereka akan mengikuti tahap pertama dua hingga tiga hari. Setelah mengikuti tahap pertama akan mendapat sertifikat. Lalu akan mengikuti pelatihan tahap kedua dan ketiga,” kata Muhammad Sirot.

Setelah mengikuti pelatihan pertama, menurutnya, mereka akan dimasukkan ke kelas-kelas intensif atau komunitas. Misalnya, mereka nanti disuruh memilih, seperti yang punya kecenderungan membuat komunitas. Yang punya kemampuan balap sepeda, silahkan membuat komunitas.

“Kalau ada yang punya pemikiran di bidang pemikiran, silakan membuat komunitas sendiri. Nah, dari situ mereka akan menggandeng teman-temannya di komunitas ini. Cara kita mengelola kader itu, kita harapkan sesuai dengan fashion mereka masing-masing. Kita tidak membuat rata mereka dalam satu warna,” tandasnya. (KN01)

Related posts

Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Harus Jadi Pedoman Untuk Menjawab Tantangan

kornus

Panglima TNI Terima Kunjungan Dubes Inggris

kornus

Izin RS Darurat Covid-19 di Mall Cito Segera Dilengkapi

kornus