KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Sejumlah Pimpinan Daerah Belajar Inovasi Publik ke Banyuwangi


Banyuwangi,mediakorannusantara.com – Sejumlah pimpinan daerah atau lembaga dari berbagai daerah berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk belajar berbagai inovasi yang dilakukan kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, khususnya pelayanan publik selama dua hari sejak 12 hingga 13 Desember 2019.

Sejumlah pimpinan daerah/lembaga tersebut yakni, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur Bahrussam Yunus, Ketua Pengadilan Agama kabupaten/kota se-Jawa Timur, Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Donna Aprillida, Plt Bupati Kudus Provinsi Jawa Tengah Hartopo, serta Kepala Bidang Penindakan BPOM Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Mahdalena, dan Hadir pula dari Pemkab Buleleng (Bali) dan Pemkab Cianjur, Jawa Barat.

“Kedatangan kami ini untuk studi tiru berbagai inovasi Banyuwangi. Kami ingin belajar bagaimana cara Banyuwangi menggerakkan warga dan jajarannya terus berinovasi yang akhirnya meningkatkan kemakmuran daerahnya,” kata Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya.

Senada disampaikan Plt Bupati Kudus, Jawa Tengah, Hartopo juga mengungkapkan ingin meningkatkan pelayanan publik di daerahnya. Untuk itulah, katanta, ia berkunjung ke Banyuwangi yang dinilainya selangkah lebih maju di bidang pelayanan publik dibandingkan Kudus.

“Banyuwangi sudah sangat viral. Kami banyak mendengar tentang good practice pelayanan publik di Banyuwangi. Makanya, kami ingin mengadopsi pelayanan publiknya, khususnya Mal Pelayanan Publik,” kata Hartopo.

Sementara Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Donna Aprillida menyampaikan bahwa Kemenag merupakan organisasi besar yang melayani banyak pelayanan. Untuk itulah pihaknya terus menggali masukan dan belajar ke berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan.

“Kami ingin belajar bagaimana Pak Bupati menggerakkan jajaran dan masyarakatnya, sehingga mereka mau bergotong royong meningkatkan pelayanan publik. Semoga apa yang kami dapatkan dari sini bisa menjadi bekal membuat perubahan di tempat kami,” ujar Donna.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik maksud kunjungan sejumlah pimpinan daerah maupun lembaga tersebut. Menurut Anas, Banyuwangi selalu ingin mengedepankan pelayanan publik. Salah satunya dengan membuat Mal Pelayanan Publik, mal yang mengintegrasikan 202 pengurusan dokumen kependudukan dan perizinan lintas sektoral.

Terintegrasinya berbagai layanan ini, kata Anas, digagas untuk mendorong layanan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

“Kami bersyukur, upaya kami membuat Mal Pelayanan Publik telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada warganya. Tentunya ke depan berbagai fasilitas juga akan kami tambah, sehingga masyarakat semakin nyaman dan dimudahkan,” tuturnya.

Mal PP Banyuwangi saat ini telah melayani 202 layanan pengurusan dokumen/perizinan lintas sektoral, mulai dari pengurusan surat yang dikeluarkan pemkab, kepolisian, Kementerian Agama, Badan Pertanahan Nasional, BPJS, Kantor Pajak Pratama hingga Imigrasi.

Layanan ini bahkan menyediakan ruang untuk konsultasi masalah pernikahan dan keluarga yang disediakan oleh Kementerian Agama setempat, dan selain itu juga ada layanan terpadu bagi mereka yang akan bekerja di luar negeri.

“Agar semakin dekat kepada rakyat, kami juga membuka pasar pelayanan publik di areal pasar tradisional Kecamatan Genteng dan Rogojampi,” kata Bupati Anas.

Dengan adanya Pasar Pelayanan Publik di Genteng dan Rogojampi, lanjut dia, warga cukup datang ke Pasar Pelayanan Publik dan tidak perlu jauh-jauh dan buang waktu ke kota.

“Ini adalah cara kami untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” kata Azwar Anas.

Bupati Anas menambahkan, Banyuwangi juga memiliki banyak inovasi pelayanan publik yang lain, di antaranya program penanganan masalah sosial.

“Mulai dari Rantang Kasih, pemberian makanan gratis setiap hari kepada warga lansia miskin, Gancang Aron, pengantaran obat dari RSUD ke rumah warga miskin berkolaborasi dengan ojek daring GOJEK, Siswa Asuh Sebaya (SAS), hingga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh),” paparnya. (an/wan)

Related posts

PR Siswa Dihapus, Dinas Pendidikan Terapkan Kegiatan Pendalaman Karakter

kornus

Digandeng PLN, ITS Kuatkan Sektor Industri

kornus

Menko Polhukam bentuk timsus tangani kasus magang ke Jerman