KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Salah Satu Factor Kematian Satwa KBS Adalah Plastik

Surabaya (KN) – Kematian satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) salah satu factor penyebabnya adalah plastic. Dan ini terbukti ketika dilakukanotopsi dalam lambung satwa ada plastic seperti kematian jerapah baru-baru ini. Tentu saja kondisi ini tak bisa dibiarkan.Untuk itu pihak manejemen KBS sedang  berencana untuk melakukan pengetatan plastic yang masuk ke kebun binatang. “Soal teknisnya akan kami bahas bersama. Sebab, tidak
mudah melakukan karena  banyak pengunjung yang membawa barang berbahan plastic ke dalam KBS,” beber Humas KBS Anthan Warsita, kemarin.

Diakui dengan maraknya kematian satwa yang salah satu penyebabnya gara-gara makan plastik, membuat beberapa kalangan mulai peduli dengan KBS. Bahkan rencananya ada beberapa komunitas yang akan mengkampanyekan larangan penggunaan tas kresek atau plastic  di KBS. Dan sebagai gantinya, pengunjung wajib memakai tas dari kertas yang dianggap lebih ramah terhadap lingkungan
terutama hewannya.

“Memang rencananya akan dilakukan pada Minggu depan (11/3). Untuk itu kami bersama dengan komunitas dan LSM yang peduli dengan KBS akan melakukan konsilidasi,” cetusnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada pengunjung agar tidak memberi makanan sembarangan. Dan juga membuat sampah, terutama plastic di tempat sampah yang sudah disiapkan.
Dan sosialisasi ini dengan cara pemasangan papan pengumuman, spanduk di beberapa lokasi yang strategis yang jumlahnya sekitar 30 unit.

“Bahkan, kami juga melakukan pendekatan dengan pengunjung untuk membuang sampah ke tempat sampah. Selama ini pengunjung membuang sampah sembarangan. Terkadang mereka membuang sampah plastic ke kandang sehingga satwa mengambil plastic dan mengambilnya. Ini yang mengganggu kesehatan hewan,” cetusnya.

Anthan mengakui, produksi sampah pengunjung KBS ini memang cukup banyak. Saat musim liburan, sampah pengunjung bisa mencapai 3 truk. Sedangkan di hari biasa hanya 1 truk. Sedangkan  untuk tempat sampah yang tersedia hanya 200 tong sampah. “Kami aku tempat sampah yang ada masih banyak yang tak layak dan jumlahhnya kurang banyak. Makanya kami akan membahas soal  tempat
sampah yang ideal untuk di KBS,” tegasnya.

Disinggung soal adanya sanksi atau denda bagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan terutama plastic ke kandang satwa, Anthan mengatakan belum mengarah ke sana. Yang pasti pihaknya meminta pengunjung sadar agar tidak membuang sampah sembarangan demi kesejahteraan hewan dan kebersihan KBS. (anto)

Foto : Satwa KBS mati

Related posts

Jaksa Agung Prasetyo Ditantang Tuntaskan Kasus BLBI

kornus

Detasemen Markas Korem 084/BJ gelar Latbakjatri TW. I TA. 2022

kornus

Mahkamah Agung Tak Mau Jadi Kambing Hitam, Masyarakat Diminta Kritisi UU Pemilu

redaksi