Surabaya (KN) – Satpol PP Kota Surabaya dinilai hanya mencari pencitraan saja dalam razia di hotel-hotel kelas melati saat bulan Ramadhan ini.Buktinya sudah tiga kali lebih dilakukan razia untuk mencegah praktek mesum di hotel saat bulan Ramadhan ini namun semuanya hanya dilakukan di hotel kelas melati. Padahal kalau mau, mestinya Satpol PP juga merazia hotel besar atau berbintang.
“Ya itu hanya pencitraan saja, tidak serius dilakukan. Kenapa terkesan tebang pilih saat melakukan razia di hotel-hotel yang ditengarai ada praktek mesum,” kata Affan Khusaeri, Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya. Padahal kalau serius mestinya jangan hanya hotel kelas melati saja yang dijadikan sasaran razia.
Selama beberapakali melakukan razia di hotel-hotel melati memang Satpol PP berhasil menemukan pasangan mesum yang sedang berada di dalam kamar hotel. Tetapi disayangkan kenapa hanya di hotel kecil yang razianya.
“Siapa yang bisa menjamin kalau di hotel berbintang tidak ada praktek yang begituan. Mestinya jangan tebang pilih dong agar adil,” ungkap Affan.Tetapi jika razia digelar di hotel apakah Satpol PP punya nyali untuk melakukannya?.
Politikus yang juga kader DPD PKS Surabaya ini juga menghimbau agar razia dengan mendatangi hotel-hotel di Surabaya ini hendaknya dilakukan secara rutin dan berkala. Tidak seperti sekarang ini, yang hanya dilakukan saat bulan Ramadhan tiba.
“Coba kalau razia tersebut juga dilakukan di luar bulan Ramadhan, tentu hasilnya akan bagus untuk mencegah praktek prostitusi dan atau mesum yang memanfaatkan hotel -hotel kecil,” tambah Affan.
Namun untuk melakukan razia di hotel berbintang selain nyali yang kuat, Pemkot Surabaya harus menyiapkan landasan aturan yang kuat. Sebab kalau tidak akan berakibat fatal karena akan diprotes banyak kalangan. (anto)