KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Posisinya Terdesak, WW Rayu Fraksi Partai Golkar

Surabaya (KN) – Setelah posisinya terdesak Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana (WW) merayu Fraksi Partai Golkar dengan menawarkan jabatan ketua komisi yang saat ini dipegang kader Partai Demokrat.Hal ini dilakukan karena posisi WW saat ini terus digoyang Fraksi Partai Demokrat (FPD) pasca dirinya dipecat dari Partai Demokrat. Kini Wisnu Wardhana melakukan bargaining politik dengan mengajak  Fraksi Partai Golkar.

Tentu saja tawaran ini tidak gratis. Dengan merangkul Fraksi Partai Golkar maka posisi Ketua DPRD Surabaya yang masih belum dilepas WW akan mendapat dukungan. Bargaining ini diungkap anggota Fraksi Partai Golkar Erick Tahalele, Jumat (12/4/2013)

Menurut Erick fraksinya mendapat tawaran WW untuk mengisi beberapa jabatan di alat kelengkapan dewan asalkan mendukung kepemimpinannnya. Jabatan ketua komisi yang kini dipegang kader Partai Demokrat akan diberikan pada anggota Fraksi Partai Golkar.

“Dia menekan fraksi kami dengan mengajak kolusi,  bargainig posisi. Dalam waktu dekat rolling posisi dan Golkar diberi jabatan terhormat , diantaranya Ketua BK. Sebaliknya,  dia akan menghabisi semua jabatan (yang dipegang) Fraksi Demokrat” ujarnya.

Menurut Erick, yang dikatakannya ini bukan omong kosong melainkan ada buktinya berupa rekaman suara percakapan yang diduga suara WW dengan salah satu anggota Fraksi Partai Golkar.

Namun anggota Komisi A ini mengatakan, meski mendapat tawaran posisi yang strategis di kelembagan dewan, Fraksi Partai Golkar tetap konsisten pada sikapnya menolak kepemimpinan WW.“Sikap kami  konsisten tetap menolak. Apa yang kami putuskan menjadi kebijakan kami” tegas vokalis Fraksi Partai Golkar ini.

Erick menambahkan, penolakan Fraski Partai golkar semata –mata untuk mempertahankan marwah institusi. Ia menganggap WW sudah tidak  mempunyai kewenangan lagi di dewan, karena posisinya non fraksi. Upaya Wisnu Wardhana yang berupaya mempertahankan jabatan ketua DPRD dinilai justru merusak tatanan di dewan.

“Masyarakat bisa menilai siapa yang merusak tatanan di DPRD. Kalau dia mundur, selesai. Kenapa mengulur-ulur pakai menunjukkan rapor merah segala” katanya.

Mengenai ancaman WW yang akan memecat anggotanya yang tidak mengikuti kegiatan rapat, anggota komisi A ini menilai kekana-kanakan. Menurutnya, sikap WW mencari kesalahan orang lain, karena posisinya terdesak. (anto)

 

Foto : Erick Reginal Tahalele

Related posts

TNI Serang Markas OPM di Puncak Jaya, 1 Tewas

redaksi

Dishub Jatim Terus Berupaya Wujudkan Layanan Smart Transportation

kornus

Marak Bangunan di Surabaya Melanggar GSB, Pemkot Tak Bertindak

kornus