Surabaya (KN) – Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, menginstruksikan agar anggota polisi yang mengamankan peringatan hari buruh 1 Mei tidak membawa senjata api (senpi).“Saya imbau dan minta kepada semua anggota polisi yang mengamankan hari buruh dilarang membawa senjata, karena saya tidak suka kekerasan, dan pihaknya ingin pengamanan hari buruh ini lebih persuasif simpatik,” tegas Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono ditemui usai gelar pasukan peringatan hari buruh di Mapolda Jatim, Rabu (30/4/2014).
Kapolda menjelaskan, senjata yang boleh dibawa anggota Sabhara dan Brimob yang bertugas mengamankan harus mengacu pada Peraturan Kapolri (Perkap) dalam penanganan aksi massa. “Senjata yang boleh dibawa adalah gas air mata, tongkat pemukul, security barrier, dan water canon, sedangkan lainnya tidak boleh. Kalian juga dipercaya untuk back up kewilayahan, karena itu kalian akan dibawa kendali Kapolrestabes Surabaya,” ujar Irjen Pol Unggung Cahyono.
Dalam gelar pasukan yang dihadiri Wakapolda Jatim, Irwasda, Karo Ops, dan pejabat teras lainnya, Kapolda mengatakan pengamanan aksi Hari Buruh ditempatkan pada lokasi strategis dan sentra-sentra industri.
“Bagi yang back up di Surabaya akan mendirikan tenda di Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, Gedung DPRD, dan sentra-sentra industri seperti SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) di kawasan Rungkut dan Berbek,”paparnya.
Selain itu, personil pengamanan Hari Buruh juga akan menjaga kawasan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), NIP (Ngoro Industrial Pasuruan), Paiton, dan sentra-sentra industri lainnya di Jatim. “Untuk buruh yang beraksi, laksanakan pengawalan buruh dengan personel Dalmas awal dan bila sudah di lokasi sasaran agar diupayakan dialog dengan pejabat terkait,”ujarnya
Kapolda Jatim mengaku dirinya sudah menyurati Gubernur Jatim agar aksi buruh di seluruh Jatim ada pejabat yang menerima, karena Hari Buruh mulai tahun ini merupakan hari libur. “Pak Gubernur sudah menjanjikan hal itu,” katanya. (wan)