Surabaya (KN) – Polda Jatim membuka pendaftaran penerimaan Calon Bintara (Brigadir) Polri Tahun 2011, pendaftaran dibuka mulai tanggal 7 hingga 14 Januari 2011.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti, Senin (10/01) mengatakan, untuk tahun 2011, Polda Jatim akan menerima sebanyak 27 polisi dari Akpol, empat dari PPSS (penerimaan Polri sumber sarjana), dan 38 dari Setukba (sekolah pembentukan bintara). “Persyaratan pendaftaran bisa dilihat di Polrestabes dan Polsek-Polsek se-Jatim atau di (website) www.penerimaan.polri.go.id,” jelasnya kepada wartawan di Mapolda Jatim. Pada tahun 2009 lalu, Polri telah merekrut Akpol 16 putra, 2 putri, kemudian membuka pendaftaran Perwira Polri Sumber Sarjana (PPSS) merekrut 5 pria dan dua wanita, dan juga melalui Setukba untuk 620 pria dan 21 wanita. Pada tahun 2010, Akpol merekrut 25 pria dan 2 wanita, kemudian PPSS merekrut empat pria dan melalui Setukba merekrut 27 pria dan 11 wanita.
Peserta Pendaftar akan diberi kesempatan untuk di didik menjadi Brigadir Polisi dengan tugas umum, Reskrim, Tugas Perbatasan, Brimob, Polair, dan Polwan. Ketentuan yang wajib dipenuhi oleh calon peserta adalah usia minimal 17 tahun 5 bulan dan maksimal 21 tahun, lulusan SMU sederajat (21 tahun), lulusan D-III berusia 24 tahun, dan lulusan S1 (sarjana) maksimal berusia 25 tahun.
Persyaratan lainnya adalah belum menikah, tinggi badan minimal 163 centimeter (cm) untuk putra dan 160 cm untuk putri, KTP, ijazah, SKKB, pas foto, surat kuasa dari orang tua, dan sebagainya. “Bila pendaftar sudah dinyatakan memenuhi kriteria di atas, maka pendaftar akan menerima nomor CASIS (Calon Siswa Bintara),” tuturnya
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti menyatakan, rekrutmen polisi dilakukan dengan prinsip “Betah” (bersih, tranparan, akuntabel, dan humanis). “Kami mengimbau kepada seluruh pendaftar agar tidak percaya dengan bujukan oknum masyarakat yang menjanjikan bisa memasukkan sebagai anggota polisi dengan imbalan sejumlah uang,” ujarnya.
Bahkan, Kapolda juga menjanjikan akan memberikan hadiah berupa sejumlah uang kepada masyarakat yang bisa menangkap calo. “Ada hadiah Rp10 juta bagi yang berhasil menangkap calo,” katanya.(red)