KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Perdagangan Jatim-Thailand Diharapkan Semakin Meningkat

Surabaya (Media Koran Nusantara.com) – Perdagangan Jawa Timur dengan Thailand diharapkan semakin meningkat. Ini sejalan dengan hubungan Jatim-Thailand yang mengalami peningkatan di berbagai bidang khususnya perdagangan. “Hubungan Jatim dan Thailand semakin meningkat. Kalau bisa lebih banyak kerjasama lagi terutama bidang perdagangan. Sehingga kita bisa menjadi negara yang bisa mengatasi era globalisasi,” ujar Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menerima Dubes Thailand untuk Indonesia Pitchayapant Charnbhumibol di Ruang Kerja Wagub, Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan No. 110 Surabaya, Selasa (29/8/2017) siang.Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim menjelaskan, salah satu komoditas perdagangan yang potensial untuk diekspor ke Thailand adalah buah-buahan. Berdasarkan data Pusdatin Kemendag hingga Juni 2017, komoditas buah-buahan Jatim yang diekspor ke Thailand mencapai 8.108.658 dollar AS dengan berat 31.002.365 kg.

“Jatim mempunyai buah yang potensial. Jadi yang paling utama adalah bagaimana kita menyediakan buah-buahan yang sesuai standar Thailand. Ini adalah peluang yang cukup baik untuk Jatim,” jelasnya.

Gus Ipul juga memaparkan kondisi neraca perdagangan Jatim – Thailand selama kurun waktu 2013-2017 menunjukkan defisit bagi Jatim.

Dicontohkan, pada tahun 2015, Jatim mengalami defisit perdagangan dengan Thailand -459,16 juta dollar AS. Rinciannya, ekspor Jatim ke Thailand mencapai 404,11 juta dollar AS dan impor dari Thailand mencapai 863,27 juta dollar. Sedangkan pada tahun 2016, defisit perdagangan Jatim dengan Thailand mencapai -461,50 juta dollar AS dengan rincian ekspor mencapai 425,96 juta dollar AS dan impor mencapai 887,46 juta dollar AS.

Selama periode tahun 2013-2017, perkembangan ekspor Jatim ke Thailand mengalami fluktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 10,53 persen. Adapun rata-rata sharenya terhadap total ekspor Jatim selama periode di atas sebesar 2,78 persen per tahun.

Untuk perkembangan nilai impor non migas Jatim dari Thailand selama kurun waktu 2013-2017 cenderung menurun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar (5,51 persen) per tahun dengan rata-rata sharenya terhadap total impor Jatim sebesar 5,24 persen pada periode yang sama.

Gus Ipul menyampaikan, komoditi ekspor utama Jatim ke Thailand antara lain tembaga, lemak, dan minyak hewan/nabati, bahan kimia organic, palstik dan barang dari plastic, kertas/karton, berbagai produk kimia, buah-buahan. Lainnya berupa kendaraan dan bagiannya, kaca dan barang dari kaca, serta benda-benda dari besi dan baja. Sedangkan potensi ekspornya mencapai 244.004.924 dollar AS.

Untuk menarik investasi Thailand, Pemprov Jatim memberikan garansi empat hal yaitu perizinan yang sangat transparan, persiapan tanah industrial estate seluas 27 ribu hektar di Jatim, surplus power plan energi di Jatim. Sedangkan pada may day buruh di Jatim tidak melakukan demonstrasi tetapi suasana di Jatim sangat kondusif.

Selain peningkatan bidang perdagangan, Gus Ipul menawarkan kepada para investor Thailand untuk membangun pabrik kelapa di Jatim. Dari data yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, kelapa menjadi salah satu komoditas yang cukup banyak diekspor ke Thailand.

Berbagai peluang kerjasama telah dikembangkan kedua belah pihak. Ini membuat Gus Ipul bersama Dubes Thailand untuk Indonesia menggagas dibentuknya kerjasama sister province antara Jatim dengan Thailand.

Hubungan sister province ini bisa dilakukan antara Jatim dengan salah satu provinsi yang dimiliki Thailand dengan karakter yang sama. Provinsi yang diinginkan kerjasama dengan Jatim adalah memiliki kesamaan ditopang oleh berbasis industri, perdagangan, dan pertanian.

Sementara itu, Dubes Thailand untuk Indonesia Pitchayapant Charnbhumibol mengatakan, pihaknya menerima kerjasama yang baik antara Thailand dengan Jatim. Kerjasama bisa dilakukan pada bidang perdagangan, investasi, agrikultur, pariwisata, pendidikan. Selain itu juga bisa dikembangkan sister province antara Jatim dengan salah satu provinsi di Thailand. (KN01/hms)

Related posts

Menko Polhukam deteksi pergerakan massa yang menolak hasil pemilu

Untuk Menjalin Kerjasama Antar Negara, FBI Kunjungi Mabes Polri

kornus

Yuk! Nikmati Live Musik Sembari Berburu Kuliner Enak di Bazar Senja Surya Surabaya

kornus