KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Pedagang Pasar Turi Siap Melawan Jika Investor Paksakan Bongkar TPS

Surabaya (KN) – Rencana investor pembangunan Pasar Turi, PT Gala Bumi Perkasa (GBP) membongkar Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Turi tahap III ditolak oleh padagang. Alasanya hingga saat ini, pembangunan Pasar Turi masih belum selesai.Salah satu pedagang yang berjualan di TPS tahap III H. Badrus, secara tegs menyatakan, pihaknya akan melawan jika investor tetap memaksakan pembongkaran TPS.
“Kita akan menolak rencana itu. Kami pasti akan melawan,” tegas H. Badrus, Selasa (2/9/2014).

H. Badrus menyebutkan, sesuai informasi yang diterima pedagang, pada bulan Oktober TPS tahap III akan dibongkar oleh investor. Sebagai kompensasinya, pedagang akan diberi pesangon sebesar Rp 10 juta. “Rp 10 juta itu bagi pedagang yang aktif berjualan. Sedangkan yang tidak aktif hanya diberi separuhnya saja,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dari awal sudah banyak kebijakan investor yang merugikan pedagang. Yang terbaru, sekarang para pedagang diminta membayar Rp 7,5 juta sebagai uang pengambailan kunci stan.

“Sekarang yang mau dibuka itu apa? Sekarang kita kok diminta membayar uang pengambilan kunci. Rolling door saja belum dipasang, kok sudah disuruh membayar,” katanya.

Selain dikenakan uang pengambilan kunci, para pedagang juga diminta untuk melunasi biaya service charge untuk tiga bulan ke depan. Pembayaran itu dihitung mulai Oktober. Dimana setiap satu meter dikenakan biaya service charge Rp 100 ribu.

Itu artinya, jika setiap stan lebarnya tujuh meter maka setiap pemilik stan harus membayar Rp 700 ribu. Itu dikalikan tiga sehingga jumlahnya mencapai Rp 2,1 juta. “Ini juga kebijakan yang ngawur. Masak kita belum menempati sudah dikenakan uang service charge,” kata H. Badrus.

Terpisah, ketua himpunan pedagang pasar turi (HP2T) H. Suhaemi menngungkapkan, saat ini sebenarnya masih ada sekitar 40 pedagang yang belum mendapat stan. Padahal investor pernah menjanjikan ke 40 pedagang ini akan mendapatkan stan. “Janji itu satu tahun setengah yang lalu. Tapi sampai sekarang kok belum direalisasikan,” ungkapnya.

Menurut dia, para pedagang sebenarnya sudah pernah sempat ditawari oleh investor stan di lantai empat. Namun karena stan yang diberikan zoning-nya campur, para pedagang akhirnya menolak tawaran tersebut. (anto)

Related posts

Pentas Seni Wonorejo 3 dari Warga untuk Warga

KPK dalami Transferan Dana Rp3 Miliar kasus Korupsi Bupati Bursel

Kementan Dorong Penguatan Hilirisasi Telur Ayam Ras