KORAN NUSANTARA
Hankam indeks Nasional

Panglima TNI Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari UNS Solo

Solo (MediaKoranNusantara.com) – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menerima penganugerahan doktor honoris causa dalam sidang senat terbuka di Univesitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019).

Penganugerahan gelar kehormatan diberikan oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho kepada Panglima TNI karena dinilai berjasa dalam bidang manajemen sumber daya manusia (SDM).

Seusai menerima penganugerahan, Hadi memberikan kuliah umum dengan tema “Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju”.

Hadi mengatakan, Indonesia akan menjadi negara nomor empat ekonomi terbesar di dunia tahun 2045. Sejumlah target yang akan dicapai antara lain menjadi peringkat kelima PDB terbesar dunia, rasio gini 0,34, balita stunting 5 persen, percepatan pendidikan yang merata, reformasi ketenagakerjaan, peningkatan peran energi baru dan terbarukan.

Namun demikian, kata dia, untuk mencapai target tersebut bukan perkara mudah. Indonesia harus bisa keluar dari perangkap kelas menengah (middle-income trap).

“Kunci dari keberhasilan semua itu adalah pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Sehingga kita mampu menghadapi tantangan global dalam rangka berkompetisi dan merealisasikan upaya yang telah diprediksi bahwa Indonesia akan masuk empat ekonomi besar dunia,” kata Hadi.

Hadi mengungkapkan, bonus demografi yang ada sekarang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena bonus demografi itu tidak setiap dekade bisa menerimanya. Dalam satu putaran hanya satu, seperti negara-negara yang lain.

Hadi juga memaparkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu sampai dengan tahun 2030-2036 bonus demografi harus terserap dengan baik. Bila tidak maka akan menjadi bencana demografi, di mana generasi angkatan produktif tidak mampu bekerja menggenjot perekonomian, tetapi justru menjadi beban generasi tua yang sudah tidak produktif lagi.

“Akibatnya, produktivitas menurun, pertumbuhan ekonomi menurun, dan Indonesia akan kembali gagal tinggal landas, tertinggal oleh bangsa-bangsa lain yang bergerak lebih cepat dan lebih cerdik memanfaatkan berbagai peluang,” kata Hadi.

“Kita dapat mengambil pelajaran sejarah bahwa Amerika Serikat perlu 20 tahun untuk menjadi negara yang kuat setelah kemerdekaannya pada tahun 1774. Jepang perlu 50 tahun setelah hancur akibat perang dunia II untuk bangkit kembali mencapai dominasi sebagai negara industri termuka,” ujar dia.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa pemberian gelar tersebut semata-mata merupakan suatu penghargaan dan apresiasi kepada Panglima TNI.

Menurut dia, Panglima TNI mempunyai dedikasi, kontribusi yang luar biasa dan rekam jejaknya yang berhasil mengemban tugas di bidang pembangunan sumber daya manusia bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang.

“Beliau juga dikenal memiliki kemampuan beradaptasi di segala ruang jabatan dan tugas yang telah diemban. Juga memiliki kemampuan mengevaluasi, kemampuan berinovasi, serta memiliki kemampuan melakukan prediksi,” ungkap Jamal.(kcm/ziz)

Related posts

WaliKota Pimpin Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya ke 725

kornus

Negara Asing Kagum Kemampuan dan Kekuatan Militer TNI

kornus

Tiga Maskapai Internasional Ajukan Pengaktifan Penerbangan ke Bali