KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Mengerikan, 330 Anak di Jatim Usia Dibawah Lima Tahun Idap HIV/Aids

ilustrasi-hiv-aids--anakSurabaya (KN) – Dari 446 anak-anak yang dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS, sebanyak 330 anak di antaranya berusia 0-4 tahun (di bawah lima tahun). ”HIV/AIDS sekarang tidak hanya menimpa remaja dan orang dewasa saja, anak-anak juga banyak yang positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jatim, dr Harsono, Selasa (28/7/2015).Data Dinkes Jatim menyebutkan, selama 2014 jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 26.235 penderita dengan rincian HIV 16.051 dan AIDS 10.184. Dinkes Jatim juga mencatat pada 2014 ada sebanyak 24.935 penderita dikategorikan HIV, sedangkan 12.347 di antaranya masuk kategori AIDS. “Ini menjadi perhatian serius Pemprov Jatim selain beberapa kasus kesehatan lainnya seperti Tuberkulosis (TB) dan Kusta,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk kasus HIV/AIDS terbanyak diduduki Kota Surabaya (2.030 kasus), disusul Kabupaten Malang (1.058 kasus) dan Kabupaten Jember (750 kasus). Sedangkan daerah yang paling sedikit melaporkan kasus AIDS adalah Kabupaten Sampang (4 kasus). Menurutnya, kurangnya kesadaran masyarakat tentang gaya hidup yang baik membuat masyarakat Jatim rentan penularan HIV/AIDS. Laporan kematian tertinggi terjadi pada 2011 sebanyak 457 orang. Pada 2014 laporan kematian AIDS sebanyak 109 orang.

Sementara jenis pekerjaan, pasien AIDS terbanyak adalah wiraswasta 2.192 kasus atau 17,75%, disusul dengan ibu rumah tangga sebanyak 2.129 (17,24%). Kelompok umur pasien AIDS yang tertinggi adalah pada kelompok umur 25-29 tahun, sebanyak 2.803 kasus (22,70%). Faktor risiko penularan tertinggi adalah melului hubungan heteroseks, yaitu sebanyak 9.627 (77,97%).
Harsono berharap ada upaya intensif dari semua pihak untuk mengurangi penularan dan penambahan jumlah kasus HIV/AIDS. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan akan merevisi Perda Nomor 5/2004, menyiapkan Obat Anti Retrovirus (ARV) dan obat pendukung lainnya yang akan diberikan secara gratis. “Lebih baik memeriksakan diri sedini mungkin, sehingga penanganannya bisa cepat dilakukan,” terangnya

Selain itu, upaya yang akan dilakukan dengan memperkuat 134 sarana diagnosis HIV berupa layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) di kabupaten/kota dan 45 sarana CST (Care Support Treatment) serta mengkampanyekan Aku Bangga Aku Tahu (ABAT).

Dari total penderita HIV/AIDS di Jatim yang telah meninggal, sebanyak 2.292 orang. kebayakan dari golongan hetroseksual, suntik dan homo, perinatal dan biseks. Untuk prosentasenya hetroseksual mencapai angka 75 persen disusul oleh suntik 15 persen dan sisanya homo, perinatal dan biseks. ”Hetroseksual memang angkanya tertinggi hal ini disebabkan karena sering gonta-ganti pasangan dalam berhubungan seksual,” ujarnya. (red)

Related posts

Gubernur Soekarwo : Masa Transisi Pemerintahan, Pj Bupati Pamekasan Harus Mampu Jadi Jembatan Pengantar

kornus

Dump Truk Batubara Terguling di Bandung, Jalan Raya Rancaekek-Majalaya Lumpuh

redaksi

Warga Swadaya Semprot Lingkungan dengan Disinfektan