Surabaya (KN) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya sosialisasikan penetapan dan mengumumkan daftar calon tetap (DCT) anggota DPRD Surabaya, Kamis (22/8/2013).Sosialisasi DTC yang digelar di di hotel Grand Surabaya Jl Pemuda, Surabaya itu dihadari pihak KPU, Panwaslu, Bakesbangpol Linmas Surabaya dan perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014.
Pada kesempatan itu Ketua Panwaslu Wahyu Hariyadi menegaskan kalau saat ini sudah banyak pelanggaran yang dilakukan, seperti penempatan baliho, pemasangan baliho yang belum waktunya dan lain sebagainya.
Sementara pada acara itu dilakukan penandatanganan penetapan DCT oleh seluruh komisioner KPU Surabaya, dengan disaksikan partai politik peserta pemilu dan stake holder lainnya.
Komisioner KPU bidang Teknis Penyelenggara Edward Dewaruci menegaskan, selama masa verifikasi DCS, pihaknya mendapat masukan dari masyarakat untuk tiga partai. Yakni PKB, Golkar dan PDI Perjuangan. Namun semua sudah dilakukan klarifikasi ke partai bersangkutan.
Sementara untuk perubahan DCS jadi DCT, disampaikan Edward ada tiga partai yang melakukan pergantian DCS. Semua sudah diverifikasi untuk penulisan nama, gelar dan ejaan.
“Penggantian DCS dari PKB ada caleg Munifah yang meninggal dunia diganti Hanafiah Rahmawati, persyaratannya sudah diverifikasi. Partai Gerindra ada Imanuel Frederik Lumoindong yang meninggal dunia diganti Fritz Filmoth Ataupah. Sementara untuk Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Ibu Noverni Susanti mengundurkan diri dari Dapil 5 nomor urut 2 diganti Laila Wahyu Alif,” jelas Edward.
Edward juga menambahkan, kalau sudah jadi DCT dan meninggal dunia, sudah tak bisa diganti. Begitu juga dengan perolehan suaranya, kalau meninggal dunia harus diserahkan ke nomor di bawahnya.
Sementara untuk calon perempuan di Dapil yang diganti harus dilakukan secepatnya agar Dapil itu tetap memenuhi kuota. Jika tidak dilakukan, maka akan dijatuhkan sanksi untuk seluruh Dapil bisa gagal ikut Pemilu. (anto/Jacki)