Surabaya (KN) – KPU Surabaya menyarankan kepada Panlih Wawali Surabaya agar menggelar general check-up terhadap dua calonnya. Bahkan tes kesehatan itu harus dilakukan secara transparan, layaknya tes kesehatan cawali dan cawawali saat Pilkada Surabaya.“Dalam rapat Panlih, sudah ada kesepakatan jika terkait ketiadaan ijazah karena hilang harus diganti dengan surat keterangan hilang dari lembaga yang bersangkutan, bukan hanya menyertakan surat keterangan dari Dinas Pendidikan seperti yang selama ini diwacanakan. Calon juga harus menyertakan laporan kekayaan dengan tanda bukti telah menyerahkan laporan kekayaannya,” ujar Ketua Panlih Wawali Eddie Budi Prabowo.
Tak hanya itu, para calon juga belum menyertakan surat keterangan sehat dari rumah sakit yang ditunjuk, RSUD dr Soewandhie atau RDU dr Soetomo.
Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito menjelaskan bahwa syarat-syaratnya juga harus sesuai dengan peraturan KPU tentang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Untuk tes kesehatan, tidak bisa menggunakan surat keterangan kesehatan dari dokter yang dipilih sendiri, tetapi harus dilakukan di RS rujukan yang sudah bekerjasama.
Terpisah Whisnu Sakti Buana mengaku siap memenuhi semua syarat yang ditentukan oleh Panlih. Sesuai keputusan yang ditetapkan, dirinya akan menepati deadline satu minggu untuk melengkapi syarat-syarat yang masih kurang. (Jack)
Foto : Eko sasmito, Ketua KPU Surabaya