KORAN NUSANTARA
Hallo Nusantara Headline indeks

Kemerdekaan Pintu Gerbang Menuju Masyarakat Adil dan Makmur

AantoProklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan bangsa ini. Jadi, serangkaian perjuangan menentang kolonial akhirnya akan mencapai pada suatu puncak, yakni kemerdekaan.Dengan kemerdekaan, berarti bangsa Indonesia mendapatkan suatu kebebasan. Bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini berarti bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Kemerdekaan adalah suatu jalan ”jembatan emas” atau merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat  adil dan makmur. Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan. Menurut kamus Bahasa Indonesia, Merdeka ialah bebas dan lepas dari segala macam penjajahan.

Diusia yang Ke-71 tahun Indonesia Merdeka, bagaimana kita memaknai Kebangkitan Nasional Indonesia?..tentu kita harus tetap semangat membangun nasionalisme agar menjadi bangsa yang maju, berdaya saing, bermartabat, mandiri, dan sejahtera. Marilah…dengan semangat kebangkitan nasional ini kita bahu membahu, dan bersatu bekerja demi kemajuan dan martabat bangsa.

Marilah…kita gelorakan semangat nasionalisme melalui empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. “Tidak ada jaminan bagi sebuah bangsa dan negara untuk bertahan secara kekal tanpa adanya kebulatan tekad dari seluruh masyarakat dan bangsanya untuk mempertahankan sendiri negara dan bangsanya .”

Kita menyadari bahwa rasa kebangsaan dan nasionalisme yang terangkum dalam wawasan kebangsaan sudah semakin luntur didalam masyarakat, akibat kemajuan teknologi melalui media massa yang tanpa disadari telah memasukkan budaya yang tidak sesuai dengan kultur bangsa. Perkembangan zaman dan kemajuan yang pesat di segala bidang, merupakan bagian dari era globalisasi yang tidak dapat dihindari, mempunyai dampak positif dan dari sisi negatifnya pengaruh ini sudah dirasakan pada tahap memprihatinkan dan mengkhawatirkan.

Kemajuan teknologi, cepat membuat keadaan masyarakat lebih rentan disusupi faham-faham dan budaya yang mengikis rasa kebangsaan. Budaya lokal yang diharapakan menjadi benteng terakhir juga mulai terkikis dan tergantikan dengan budaya dari luar. Maka dari itu, untuk menanggulangi dan memupuk rasa kebangsaan itu maka peran serta seluruh masyarakat sangat diharapkan.

Untuk itu, diperlukan rasa kebangsaan yang tinggi agar Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan yang menjadi slogan belaka, tetapi benar-benar dapat menjiwai perilaku seluruh rakyat Indonesia. Salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan adalah “Kebangkitan Nasional”, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan.

Sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesaia (NKRI) seharusnya pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya dari Sabang sampai Marauke, bila rakyat di satu wilayah sejahtera maka selayaknya rakyat di wilayah lainpun sejahtera agar asas “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.***

 

 

Related posts

Mendagri : Pemerintah Tidak Dapat Mencabut Usulan Pembahasan RUU Pilkada

kornus

Perkuat Kepemimpinan di Bisnis Solusi Bangunan, SIG Ciptakan Keunggulan Kompetitif Melalui Budaya Inovasi

kornus

KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Info Gempa Milik BMKG