KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Kelangkaan Solar, Pemprov instrusikan Dinas ESDM Koordinasi dengan Pertamina


Surabaya,mediakorannusantara.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang dikeluhkan para sopir trailer direspon cepat Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak

Emil mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepala dinas energi sumber daya mineral (ESDM) untuk berkordinasi dengan PT Pertamina.
“Karena Pertamina sudah mengatakan over kuota. Sehingga ini adalah suatu hal yang harus kita segera koordinasikan melalui dinas ESDM dengan Pertamina, untuk memahami terlebih dahulu ada apa tentang situasi ini,” ujar Emil ditemui usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Jumat (15/11).

Apabila memang penyebabnya adalah karena permintaan yang sudah melebihi kuota, Emil memastikan akan meminta tambahan. “Ya sudah pasti kita akan perjuangan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Sementara mengenai rencana para sopir yang ingin mogok jika Solar tetap langka, Emil mengimbau untuk tetap tenang. Pihaknya selaku pemerintah tengah bekerja menjaga pasokan tetap stabil. Sekalipun bukan menjadi kewenangannya.

Pihaknya berharap arus barang dan jasa tetap bisa berjalan seperti biasanya.

“Kami sedang bekerja bersama-sama tentunya kewenangan ini bukan di Pemprov. Tapi kita berjuang untuk lancarnya arus barang dan jasa,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perwakilan sopir truk trailer dari beberapa daerah di Jatim mengadu atau waduk kepada DPRD Jatim, Jumat (15/11) dalam pertemuan tersebut sopir truk mengadukan adanya kelangkaan BBM jenis solar yang di Jatim.

Para sopir yang tergabung di dalam Pasopati (Serikat Pekerja Angkutan Sopir Trailer Indonesia) diterima ketua dan anggota DPRD Jatim dari FPDIP diantaranya Sri Untari (ketua FPDIP), Guntur Wahono, Diana Amaliyah Veratiningsih dan Hari Putri Lestari.(wan/jn)

Related posts

TNI AL Gagalkan Penyeludupan Ribuan pil ekstasi di Pelabuhan Tarakan

Jadi Alternatif Pembayaran, Pemkot Surabaya Luncurkan Voucher Parkir di Balai Kota dan Taman Bungkul

kornus

Refleksi 729 Tahun: Transformasi Surabaya ke Depan

kornus