Madiun,mediakorannusantara.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menargetkan pada tahun 2023 provinsi yang dipimpinnya akan bebas dari kasus penyakit katarak.
“Kami berharap bahwa pada Tahun 2023, Jawa Timur sudah bebas katarak,” ujar Gubernur Khofifah saat meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di RSUD dr Soedono Kota Madiun dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim, Jumat.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu bertekad memberantas katarak, karena penyakit itu merupakan penyumbang terbesar kasus kebutaan hingga Jatim memiliki kasus kebutaan yang tinggi dibandingkan dengan angka nasional.
“Saat ini angka kebutaan di Jatim masih tinggi, masih di atas rata-rata nasional. Penyebab 80 persen kebutaan di Jatim karena katarak,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya gencar melakukan gerakan penanganan katarak di beberapa titik di Jatim. Dalam penyelenggaraanya, Pemprov Jatim bekerja sama dengan Komite Mata Daerah (Komatda), Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan pihak lainnya.
“Ini juga sudah dilakukan pemetaan detail oleh perwakilan Komatda Jawa Timur. Harapannya semakin mempercepat dan memaksimalkan target Jawa Timur bebas katarak,” katanya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat penderita katarak di Jawa Timur mencapai sebanyak 400 ribuan orang. Penyebabnya antara lain karena sejumlah faktor.
Di antaranya karena paparan ultraviolet ataupun penyakit tidak menular yang banyak terjadi saat ini. Yakni diabetes, hipertensi, dan faktor lain.
Adapun dalam kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis tersebut targetnya menyasar 60 pasien dan total penderita katarak di RSUD dr Soedono Madiun yang mencapai sebanyak 500 pasien. (an/wan)