KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Hasil Unas SMA/SMK di Surabaya Jeblok, Komisi D Kesal Dengan Prestasi Kadindik Ikhsan

BaktionoSurabaya (KN) – Komisi D DPRD Surabaya merasa prihatin dengan prestasi yang ditunjukkan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Sebab tahun ini Surabaya kembali terlempar dari rangking 10 besar Jatim untuk hasil ujian nasional SMA/SMK se Jatim.Kinerja M.Ikhsan Kadindik Surabaya kembali disorot tajam. Komisi D merasa kesal dengan prestasi yang ditunjukkan Iksan gagal membawa Surabaya di pusaran 10 terbaik se Jatim.

Menurut Baktiono ketua Komisi D DPRD Surabaya, apa yang terjadi di Surabaya ini mengherankan. Sebab dana APBD yang digelontorkan untuk pembangunan pendidikan di Surabaya ini sangat besar dari APBD.

Bahkan jauh hari Walikota Surabaya Tri Rismaharini berani mematok anggaran pendidikan di Surabaya termasuk untuk sekolah gratis sampai 35 persen dari besaran total APBD. Hanya saja niat baik ini tak diimbangi dengan torehan prestasi yang mestinya bisa didapat.

“Coba kurang apa, anggaran pendidikan mencapai kisaran 35 persen (Rp 1,6 7riliun) dari total APBD kota Surabaya, ini dana yang sangat besar dan cukup untuk bisa membuat seluruh sekolah negeri dan swasta di Surabaya bisa lebih baik dan maju, tapi kenyataannya malah memalukan, untuk sepuluh besar saja tidak bisa,” terang Baktiono.

Ucapan politisi PDIP ini memang tak berlebihan. Sebab Baktiono melihat Iksan masih belum memanfaatkan potensi yang ada dengan baik. Karenanya Risma diminta untuk segera melakukan evaluasi terkait masalah ini.

Iksan dinilai kurang tepat membawahi Dindik. Basic nya memang bukan di pendidikan sehingga mestinya Risma bisa mencarikan pejabat yang lebih tepat untuk menjadi Kadindik Surabaya sehingga bisa memanfaatkan potensi yang ada dengan baik.

Dewan juga menilai, sudah seharusnya Dinas Pendidikan Surabaya malu dengan hasil itu. Ini karena Surabaya yang sudah memiliki fasilitas berlebih tapi tak bisa membalasnya dengan hasil yang baik. Dalam hal ini, sebenarnya Komisi D DPRD Surabaya sudah banyak memberikan masukan dan berbuat yang terbaik bagi dunia pendidikan Surabaya. Tapi tetap saja tak ada kemajuan.

“Terakhir kalinya, komisi D telah mengingatkan soal bahaya mutasi besar-besaran terhadap para guru yang dikhawatirkan menganggu persiapan siswa dalam menghadapi UN. Kini malah terbukti,” kata Baktiono, Jumat (24/5/2013).

Sementara Direktur Hotline Pendidikan Kota Surabaya Isa Ansori menegaskan, salah satu faktor masih buruknya prestasi dunia pendidikan Surabaya, diantaranya Dinas Pendidikan kurang fokus dalam menjalankan program yang dilakukan. Dinas terlalu banyak memiliki program yang ingin dicapai. Dan semuanya dijalankan tanpa skala prioritas. Dinas Pendidikan diminta mengevaluasi setiap program yang dijalankan. (anto/Jack)

 

Foto : Baktiono

Related posts

Kalau Ada Bacaleg Bermasalah Masyarakat Bisa langsung Lapor KPU

kornus

Pemkot Surabaya Bersama Kepolisian Perketat Keamanan Gereja Jelang Paskah

kornus

Jadi Pemateri Lemhanas, Walikota Risma Paparkan Cara Mengefektifkan ASN

kornus