KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gus Ipul Beri Dukungan dan Semangat Tutik Handayani Gadis Penyandang Kelainan Faciel Cleft

Wagub- Jatim-mengunjungi Tutik- di Ruang- Inap- Rumah Sakit -Universitas --AirlanggaSurabaya (KN) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf memberi dukungan dan perhatian penuh bagi Tutik Handayani, penyandang kelainan faciel cleft yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Perhatian itu ditunjukkannya dengan mengunjungi Tutik di Ruang Inap Rumah Sakit Universitas Airlangga, Mulyorejo Surabaya, Selasa (23/8/2016).Gus Ipul, sapaan akrabnya, dengan penuh hangat menghibur dan memberi semangat pada Tutik. Sikap hangatnya ini menunjukkan sisi kebapakan dari Gus Ipul. Ia tak ragu melontarkan candaan yang kemudian dibalas dengan tawa bahagia Tutik. “Yang penting kamu bahagia. Orang kalau hatinya bahagia, dia pasti akan senang dan sehat jiwa raganya”, pesannya pada Tutik.

Tutik yang didampingi ibunya, Fatmawati, mengaku senang dikunjungi orang nomer dua di Jatim ini. Ia tak malu bercerita pada Gus Ipul bagaimana kesehariannya. Ia juga mengutarakan cita-citanya yang ingin menjadi ustadzah dan memiliki butik baju. Mendengar hal ini, Gus Ipul sontak memberikan semangat dan dukungan bagi gadis ini.

Gus Ipul bersyukur karena Tutik ditangani dengan cukup baik di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Ia juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah bekerja secara maksimal dalam penyembuhan Tutik. “Ini termasuk fenomena yang patut kita berikan apresiasi. Kita semua baru tahu ada seseorang yang memerlukan dukungan dari semua pihak. Saya bersyukur Tutik ditangani oleh RS yang punya kompetensi memberikan bantuan”, ungkapnya.
Menurutnya, yang menjadi fokus adalah pasca operasi Tutik, yakni biaya hidup dan pendidikannya. Ia akan minta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim yang akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten. Lumajang mencari cara terbaik, apakah dengan ikut Paket Belajar atau masuk ke dalam sekolah berkebutuhan khusus.

“Yang menjadi fokus adalah ia harus mengenyam pendidikan, karena selama ini ia tak pernah mengenyam pendidikan sekolah. Saya juga minta pada Bupati Lumajang untuk diikutkan program BPJS sekaligus dipikirkan jaminan hidupnya, supaya Tutik bisa hidup normal dan dapat dukungan yang cukup bukan hanya dari keluarga tapi juga lingkungannya”, ujarnya.

Terkait biaya pendidikan, ia sudah berkoordinasi dengan Rektor Universitas Airlangga dan pihak Rumah Sakit. Selain itu, terkait jaminan kesehatan adalah menjadi tanggungjawab pemerintah.

Tutik Handayani, gadis kelahiran Lumajang, 5 November 1999 itu mengalami kelainan wajah sejak lahir. Wajahnya mengalami facial cleft alias sumbing wajah. Namun, facial cleft yang dialaminya tergolong parah. Rahang atas Tutik tidak terbentuk sempurna. Karena itu, semua bagian atas giginya terlihat dan tidak ada bibir yang menutupi. Mata gadis berambut lurus itu juga tidak sempurna. Kelopak matanya terbuka, namun bola matanya tak bisa terlihat karena ada semacam lapisan yang menutupi.

Gadis berusia 16 tahun ini tak pernah mengenyam pendidikan sekolah. Jangankan sekolah, untuk keluar rumah dan bertemu orang saja ia malu. Ia sudah menjalani operasi tahap pertama, dan rencananya akan pulang dua hari lagi. Akan tetapi ia akan menjalani beberapa tahap operasi lagi ke depannya. (yo)

Related posts

Sport Science Pacu Prestasi Atlet

kornus

KPK Copot Sekjen Raden Bimo

redaksi

KPK: Data LHKPN jadi Kunci Penting untuk Berantas Korupsi