KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Gubernur Kepri Ditangkap KPK Lantaran Suap Proyek Reklamasi, Nasdem: Langsung Pecat!

Pangkalpinang (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 5 orang lainnya kemarin sore. Dia diduga menerima suap proyek reklamasi. Partai Nasdem sebagai induk semamng Nurdin langsung mengambil sikap dengan melakukan pemecatan dari lingkaran partai.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah tadi malam menyatakan, KPK menduga akan terjadi transaksi terkait izin lokasi rencana reklamasi di Kepulauan Riau.

“Diduga ini bukan penerimaan pertama nanti tentu kami akan identifikasi dan dalami lebih lanjut mulai dari proses pemeriksaan ini karena sesuai dengan hukum acara, KPK diberikan waktu paling lama 24 jam ya nanti akan ditentukan status hukum perkaranya dan status pihak-pihak yang diamankan itu,” kata Febri Diansyah.

KPK mengamankan uang sebesar 6.000 dollar Singapura dalam operasi ini. Jika dikonversi ke dalam rupiah, uang yang diamankan itu setara Rp 62,4 juta.

Sementara itu, Ketua DPP Nasdem, Effendy Choirie menyatakan, Gubernur Kepri yang juga Ketua DPW Nasdem Kepri telah diberhentikan dari kepengurusan dan keanggotaan partai.

“Sudah diberhentikan tadi malam, sekaligus keanggotaan. Jadi siapa pun dia pokoknya, kalau kami sudah dapat infomasi baik dari koran, media kalau sudah OTT ketangkap tangan itu langsung kita berhentikan,” kata Effendy, Kamis (11/7/2019).

Effendy mengatakan, sejak menerima informasi terjadi operasi tangkap tangan (OTT) itu, pihaknya merasa prihatin. Menurut dia, setiap kader partai yang memiliki jabatan di pemerintahan selalu diingatkan untuk tidak melakukan transaksi atau menerima mahar.

“Kami merasa sedih dan prihatin, merasa kecewa karena nasdem punya prinsip politik tanpa mahar, itu artinya memulai sesuatu tanpa transaksi, tujuannya adalah kita ingin pemimpin yang bersih,” ujar dia.

Effendy mengatakan, tidak akan ada bantuan hukum untuk Nurdin Basirun ataupun kepada kader yang terbukti melakukan tindakan korupsi. Ia menyayangkan operasi tangkap tangan tersebut karena saat ini partai sedang membangun kepercayaan publik.

“Tidak ada toleransi bagi kader yang melakukan itu. kita prihatin dan sayang pada kader, kita ini sedang membangun kepercayaan publik, enggak usah nerima uang-uang, karena setiap pemimpin sudah ada jatahnya sendiri ya,” ujar dia.

Selanjutnya, Effendy mengimbau seluruh kader partai yang memiliki jabatan di pemerintahan untuk berhati-hati dan tidak mengkhianati kepercayaan rakyat.

Untuk diketahui, Nurdin Basirun ditangkap selang 3 hari setelah mememperingati ulang tahunnya ke-62. Dia lahir di Moro, Karimun, Kepri, 7 Juli 1957. Nurdin Basirun pada hari ulang tahunnya berharap agar sisa hidupnya bermanfaat untuk agama, masyarakat, bangsa, dan negara. Perayaan ulang tahun Nurdin dirayakan di Kota Tanjungpinang, ibu kota Kepri.

Pada Minggu (7/7/2019) setelah safari subuh dan melepas peserta lomba sepeda 2019 Nat Criterium di halaman Gedung Daerah, Nurdin bersama keluarga dan anak-anak panti asuhan Rumah Soleh Innayah Bintan untuk melaksanakan doa bersama.

“Saya sudah mewakafkan diri untuk kemajuan Kepri,” ujar Nurdin Basirun pada perayaan ulang tahunnya itu.

Usai doa syukur bersama, nasi tumpeng dan kue ulang tahun yang disiapkan istrinya, Noor Lizah Nurdin langsung diantar ke hadapannya. Potongan tumpeng pertama diserahkan Nurdin kepada istrinya dan anak-anaknya. Lalu dibagikan kepada satu per satu anak panti asuhan yang hadir.

“Syukur, alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan di usia yang ke-62 ini. Usia saya terus berkurang. Namun amanah yang diemban saat ini semoga mendapat keberkahan oleh Allah untuk dijalankan dengan semaksimal mungkin,” ujar Nurdin Basirun.

Nurdin sendiri memaknai momen ulang tahun itu untuk menyadari bahwa waktu di dunia ini hanya bersifat sementara. Dia percaya, dunia ini semua hanyalah titipan. Di sisa waktunya itu, dia ingin memanfaatkan dengan dengan maksimal di jalan Allah, mengabdi kepada agama bangsa dan negara serta masyarakat. Dia mengakui tidak ada waktu istimewa untuk hidupnya sendiri. Baginya, waktu istimewa itu adalah kesempatan untuk selalu bertemu masyarakat dan bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.

“Semoga bertambahnya usia dan juga disisa-sisa kehidupan ini, saya bisa memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Kepri,” kata Nurdin Basirun di Masjid Baiturrahman.(kcm/ziz)

Related posts

Tinjau Pelabuhan Jangkar Situbondo, Komisi D Minta Kemenhub Buka Jalur Pelayaran dari Jatim ke NTT

kornus

BNPT Kolaborasi Gelar Pelatihan Aparat Penegak Hukum

Respati

Gubernur Khofifah Bersama Pangdam dan Kapolda Jatim Sambut Kedatangan Jenazah Gus Sholah

kornus