KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur Jatim Kukuhkan Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Periode Tahun 2019-2024. Pengukuhan Badan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya ini bedasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomer 188/219/KPTS/013/2019 bertempat di Halaman Masjid Nasional Al akbar Surabaya, Jumat (3/5/2019).“Saya percaya bahwa saudara saudara akan mengemban tugas ini dengan sebaik baiknya, serta dapat bertanggungjawab sesuai amanah yang diberikan,” ujar Gubernur pada saat prosesi pengukuhan.

Bedasarkan Surat Keputusan Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, dikukuhkan sebagai Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Dr. H. Mohammad Sudjak M.Ag, Sekretaris H. Helmy Noor S.Ip, Bendahara H. Soedarto. Bidang Imarah Dr. HA. Muhibbin Zuhri M.Ag, Bidang Tarbiyah Dr. H. Hasan Ubaidillah SH, M.Si dan Bidang Riayah H. Muhammad Koderi HW, MT.

Dalam sambutannya, Gubernur minta kepada pengurus yang telah dikukuhkan untuk dapat memakmurkan masjid yang menjadi kebanggan masyarakat Jatim khususnya Surabaya.

“Kita semua punya tugas untuk memakmurkan masjid ini. Mudah-mudahan ini akan menjadi sinar bagi kehidupan masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya. Sinar bagi kehidupan masyarakat Jawa Timur dan yang lebih luas bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Tak hanya itu, pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya juga diharapkan mampu mengenalkan kepada masyarakat cara belajar agama islam yang Rahmatan Lil Alamin. “Kami berharap masjid ini bisa menjadi tempat dimana seluruh warga masyarakat bisa belajar apa itu Islam. Belajar bagaimana mengenal akhlak serta jadi rujukan mengenal Islam Rahmatan lil Alamin,” tegasnya.

Gubernur Khofifah mengucapkan selamat melaksanakan tugas kepada seluruh pengurus Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar. Ia berharap dalam melaksanakan tugasnya bisa terus amanah dan bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. “Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bagaimana rumahnya Allah ini bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk memuliakan Agama Islam,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bahwa Masjid Nasional Al Akbar Surabaya ini harus menjadi tempat ibadah bagi semua golongan masyarakat.

Tak hanya itu, masjid ini harus dimakmurkan melalui beragam kegiatan yang bermanfaat agar masyarakat di seluruh Surabaya dan Jatim bisa beribadah dengan baik, tanpa ada perasaan sungkan karena masjid ini merupakan miliki semua ummat muslim.

Risma, sapaan Walikota Surabaya perempuan ini berharap kepada pengelola yang baru, untuk dapat terus memanfaatkan dan memprioritaskan kepada jamaah yang ingin beribadah dengan menertibkan kembali pedagang disekitaran halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. “Saya berharap, di dahulukan masyarakat yang ingin beribadah. Karena banyaknya pedagang, seringkali tidak bisa masuk kedalam masjid karena macet akibat melubernya pedagang disekitar halaman masjid,” harapnya.

 

Gubernur Khofifah didampngi Walikota Surabaya Tri Rismaharini Jadi Saksi Pemecahan Rekor Muri 21 ribu Apem di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

 

Seusai mengukuhkan Badan Pengola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Gubernur Jawa Timur menjadi saksi pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) yakni 21 Ribu Apem pada acara Megengan Kubro dan Launching Sparkling Ramadhan Tahun  2019. Gubernur Khofifah mendapat piagam MURI dari Senior Manager MURI Aryani Siregar yang menyebut terdapat sekitar 21.300 lebih Kue Apem pada Megengan Kubro ini.

Khofifah menyatakan, bahwa istilah Megengan yang identik dengan Kue Apem merupakan salah satu tradisi kearifan lokal yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Istilah Kue Apem sebenarnya berasal dari bahasa Arab yakni afuan/ afuwwun yang berarti ampunan. Jadi, dalam filosofi Jawa, kue ini merupakan simbol permohonan ampun atas berbagai kesalahan.

“Kue Apem bisa lebih identik dengan Habluminannas atau hubungan antar manusianya. Ini adalah kearifan lokal yang sudah secara turun temurun terjaga. Dimana sebelum ramadhan antar manusia bisa saling maaf memaafkan,” tegasnya.

Memasuki Bulan Ramadhan, Gubernur wanita pertama di Jatim itu menegaskan bahwa bulan ini merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh ummat islam. Bulan yang penuh ampuman dengan memperbanyak ibadah wajib dan sunnah.

 

“Jadi ini kan masuk pada Bulan Suci Ramadhan. Dimana saat ini pada posisi Hablumminallah dengan memohon ampun lewat beragam ibadah. Perbanyak tadarusnya, sholat sholat sunnah termasuk tarawih,” tutupnya. (KN01)

Related posts

Dinas Kominfo Jatim Gelar Sosialisasi Pengembangan E-Goverment

kornus

Ini Update Penanganan dan Pengendalian PMK di Indonesia

DPRD Jatim Minta Penyelenggara Anggkutan Mudik Perketat

kornus